ASIATODAY.ID, JAKARTA – Optimalisasi pendayagunaan teknologi digital terdepan diyakini akan mampu menjadi mesin penggerak yang efektif untuk mempercepat pemulihan ekonomi global, termasuk Indonesia, akibat pandemi COVID-19.
Demikian penyampaian pakar teknologi dari Huawei dan pengamat industri dalam diskusi awal tahun yang membahas pentingnya digitalisasi sebagai solusi berbagai sektor untuk mampu melewati badai krisis global, beradaptasi dengan berbagai dinamika baru dan pulih serta tumbuh kembali perekonomiannya.
Ken Qi, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia mengatakan bahwa krisis global akibat pandemi telah memperkuat upaya dan keseriusan Huawei dalam mengembangkan teknologi-teknologi mutakhirnya serta mengontribusikannya sebagai solusi untuk mempercepat pemulihan kondisi berbagai sektor di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang terhambat dan melesu akibat pandemi.
“Sebagai penyedia solusi teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terdepan di dunia, kami menyambut dengan penuh semangat terbangunnya sinergi multiple-helix dengan pemerintah, dunia akademik, pelaku industri dan komunitas untuk bersama-sama meningkatkan inklusi teknologi digital terdepan seperti Kecerdasan Artifisial (AI), Machine Learning, Big Data Analytics, dan Cloud melalui alih pengetahuan dan teknologi melalui program-program kolaboratif kami. Pandemi telah menunjukkan kepada kita akan efektivitas teknologi digital sebagai solusi, namun sinergi dan gotong-royong digital tetap diperlukan untuk meningkatkan adopsinya,” ujar Ken Qi, Kamis (14/1/2021).
Selama pandemi, Huawei telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor dan industri dalam menghadirkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan baru dan krusial yang muncul.
Bersama dengan operator telekomunikasi, Huawei dengan sigap turut membangun teknologi jaringan di pulau-pulau yang dijadikan lokasi karantina pada saat pandemi baru muncul. Kerja sama dengan operator telekomunikasi juga menjadikan Huawei turut berkontribusi dalam memperluas konektivitas broadband di kawasan pelosok tanah air untuk tujuan keberlangsungan pendidikan dan aktivitas ekonomi.
Teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Analitik Big Data yang dikembangkan Huawei juga telah dipercaya oleh sejumlah rumah sakit terkemuka di Indonesia sebagai solusi mempercepat diagnosis COVID-19 pada pasien serta optimalisasi komunikasi antar pihak rumah sakit maupun pasien secara efektif dengan mengutamakan protokol kesehatan melalui solusi video-conference mutakhir.
Penerapan solusi lain seperti e-learning management system, memfasilitasi pengembangan online learning platform, penggelaran program-program alih pengetahuan dan teknologi bersama Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia, program pengembangan kompetensi 100.000 SDM TIK Indonesia masa depan, dukungan Huawei untuk Strategi Nasional Kecerdasan Arfisial dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, menjadi beberapa contoh upaya nyata Huawei dalam mendukung percepatan pemulihan akibat pandemi sekaligus mendukung terwujudnya visi-visi besar Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi serta kekuatan ekonomi digital ekonomi terkemuka dunia di masa depan.
Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute mengungkapkan bahwa kebutuhan Indonesia terhadap solusi yang mampu mempercepat terselenggaranya transformasi digital secara efisien di semua sektor adalah sangat krusial. Keberhasilan digitalisasi sangat bergantung pada tersedianya konektivitas broadband dengan kualitas merata yang mampu menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia.
Di level enterprise hingga startup, pemanfaatan teknologi digital mutakhir seperti Cloud, AI, Machine Learning, dan Analitik Big Data hendaknya makin dioptimalkan. Peran industri-industri digital baru seperti Fintech dan bisnis-bisnis berbasis aplikasi digital makin meningkat.
Diperlukan konektivitas yang makin andal dan teknologi yang mumpuni serta aman untuk menjadikan ekosistem makin percaya dan yakin dalam mengadopsi budaya baru yang serba digital, terkoneksi dan kompeten.
“Belajar dari pandemi, kecepatan internet Indonesia perlu ditingkatkan hingga 100 Mbps dan perlu juga ada revisi atau aturan baru mengenai perencanaan pita lebar Indonesia yang selesai 2019 menjadi 2024,” ujarnya.
“Peran inovator teknologi seperti Huawei sangat dibutuhkan dan saya melihat Huawei telah berkontribusi besar dalam mendukung percepatan transformasi digital untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Apresiasi yang tinggi untuk Huawei.”
Mohamad Rosidi, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia mengonfirmasi bahwa teknologi-teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Big Data Analytics akan terus dikembangkan dan dihadirkan sebagai solusi untuk berbagai sektor dan industri di Indonesia.
Pihaknya juga akan terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pemerataan jaringan telekomunikasi berkualitas demi terwujudnya transformasi digital di semua segmen, dari kelas enterprise hingga terutama pelaku usaha mikro yang saat ini membutuhkan solusi yang terjangkau, namun efektif, agar mampu beradaptasi di era digital ini.
“Selain terus meningkatkan kolaborasi multiple-helix, Huawei Indonesia akan tetap fokus di penyediaan solusi berupa perangkat-perangkat cerdas, teknologi konektivitas, komputasi, serta cloud untuk menjawab kebutuhan dan tantangan tiga kelompok pelanggan yaitu pelanggan produk-produk consumers, pelanggan dari kalangan operator telekomunikasi, dan pelanggan dari kalangan enterprise, pemerintahan, serta industri,” ujar Rosidi.
Ia menambahkan, teknologi yang dikembangkan Huawei telah dirancang untuk mampu menjadi solusi mempercepat transformasi digital, baik secara langsung maupun tidak langsung, di berbagai sektor dan segmentasi.
Pihaknya berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi oleh kalangan enterprise pun mampu menghadirkan multiplier effects yang berdampak pada terakselerasinya transformasi digital di kalangan UMKM atau mikro sekalipun. (AT Network)
Discussion about this post