ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perdana Menteri India, Narendra Modi secara tegas menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) direformasi untuk mencerminkan realitas saat ini.
“Mengapa PBB, yang dimulai dengan gagasan untuk membangun perdamaian, tidak berhasil mencegah konflik hari ini?” kata Modi kepada para pemimpin G7 di forum KTT G7 Hiroshima pada Minggu (21/5/2023).
“Lembaga yang diciptakan pada abad terakhir tidak sejalan dengan sistem abad ke-21.Oleh karena itu reformasi perlu dilakukan di lembaga-lembaga besar seperti PBB,” ujarnya, dikutip dari Russia Today.
“Mereka juga harus menjadi suara Global South. Jika tidak, kami hanya akan terus berbicara tentang mengakhiri konflik. PBB dan Dewan Keamanan akan tetap menjadi tempat pembicaraan,” sambungnya.
Dewan Keamanan terdiri dari 15 anggota, sepuluh di antaranya menjabat selama dua tahun di badan tersebut dan tidak dapat memveto resolusi.
Dibentuk pada tahun 1945, Dewan Keamanan dapat memberlakukan sanksi, mengesahkan aksi militer, dan merujuk kasus ke Pengadilan Kriminal Internasional, tetapi hanya dengan persetujuan bulat dari lima anggota tetap.
Kelima negara ini yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, China, Prancis, dan Rusia adalah negara pertama yang memperoleh senjata nuklir, dan sistem veto serta kebuntuan yang diakibatkannya sebagian besar dirancang untuk mencegah mereka terlibat dalam perang nuklir satu sama lain.
India sejak memperoleh senjata atomnya sendiri, dan bersama dengan Brasil, Jerman, Jepang, Kenya, Meksiko, Nigeria, dan Afrika Selatan, dianggap sebagai kandidat utama untuk bergabung dengan Dewan Keamanan yang diperluas sebagai anggota tetap.
Rusia telah mengadvokasi Dewan Keamanan yang lebih beragam selama bertahun-tahun, dengan perwakilan tetap Moskow untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan kepada dewan tersebut tahun lalu bahwa “demokratisasi hanya dapat dilakukan melalui peningkatan perwakilan negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin.”
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggemakan seruan Modi untuk reformasi pada Minggu, mengatakan kepada wartawan bahwa dia mendukung reformasi Dewan Keamanan untuk mencerminkan “realitas dunia saat ini” dengan lebih baik. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post