ASIATODAY.ID, TEL AVIV – Militer Israel melancarkan serangan via darat dan udara terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza yang menentang rencana aneksasi Tepi Barat Palestina.
Israel mengklaim itu merupakan serangan balasan usai Hamas meluncurkan sebuah roket ke wilayahnya.
Aksi saling serang ini sebagai imbas perselisihan atas rencana Israel menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina.
Menurut Israel, peluncuran sebuah roket dari Jalur Gaza ini merupakan kali pertama dalam sebulan lalu.
“Pesawat jet menghantam beberapa infrastruktur Hamas, sedangkan tank menembak sejumlah pos militer,” kata militer Israel, dikutip dari CGTN, Selasa (16/6/2020).
Beberapa sumber dari otoritas keamanan Palestina mengonfirmasi bahwa serangan Israel telah mengenai sejumlah infrastruktur Hamas.
Sebelumnya pada Senin kemarin, pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil menggelar sebuah konferensi pers terkait rencana pencaplokan Israel.
“Kami menyerukan agar proyek aneksasi tersebut dihadapi dengan berbagai bentuk perlawanan,” tegas Salah.
“Kami menyerukan kepada semua masyarakat untuk mengubah masa sulit ini menjadi sebuah kesempatan untuk mengembalikan proyek Palestina ke jalur yang benar,” sambungnya.
Perpecahan mendalam masih berlangsung antara Hamas di Jalur Gaza dan Otoritas Palestina (PA) di kota Ramallah, Tepi Barat. Namun karena Hamas dan PA sama-sama menentang rencana aneksasi Israel, Salah menyerukan adanya “persatuan politik” di kalangan masyarakat Palestina.
“Tiap-tiap warga Palestina memiliki tugas untuk melawan agresi di tanah kita,” sebut Salah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana memulai proyek aneksasi di Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Komunitas global menentang rencana tersebut, yang dikhawatirkan akan memicu bentrokan berdarah yang paling mengerikan. (ATN)
Discussion about this post