• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Luhut Soroti Lemahnya Sinergi Penanganan Pencemaran Sungai Citarum

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 8, 2020
in Sains & Lingkungan
3 min read
0
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Bangun Pusat Daur Ulang Sampah di Citarum

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, BANDUNG – Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti penanganan pencemaran Sungai Citarum yang belum terintegrasi. Hal itu diungkapkan saat Luhut melakukan kunjungan ke beberapa sektor di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisanti wilayah Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019).

Kunjungan kerja Menko Luhut untuk memeriksa secara langsung perkembangan penanganan pencemaran Sungai Citarum setelah 16 bulan ditangani secara terintegrasi.

“Pembibitan dan sinergi antar lembaganya masih kurang, misalnya antara KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dengan Satgas (Satuan Tugas) Citarum,” ujar Menko Luhut saat mengawali kunjungannya ke kawasan penyemaian bibit di Sektor 1 wilayah Tarumajaya, Kertasari Bandung, dikutip dari siaran pers, Kamis (29/8/2019).

RelatedPosts

Indonesia dan Jepang Kolaborasi Program Konservasi Danau

Banjir Kalsel: KLHK Klaim Karena Anomali Cuaca, Bukan Soal Luas Hutan

Areal Hutan DAS Barito di Kalimantan Selatan Sudah Habis 62,8 Persen

Hari-hari Terakhir Hutan Kalimantan

Jokowi Soroti Degradasi DAS Barito, Pemicu Banjir di Kalimantan Selatan

Menko Luhut mencontohkan, pemanfaatan anggaran KLHK sebesar Rp 87 miliar untuk reboisasi di kawasan hulu Sungai Citarum.

“Ada dana reboisasi oleh KLHK 87 miliar, kita pengin bisa maksimal. Pak Doni (Kepala BNPB) bilang untuk menanam 4400 hektar bisa kita bikin lebih dari itu dengan bibit yang lebih bagus,” tutur Menko Luhut.

Ego sektoral menurutnya masih kental dalam penanganan reboisasi di wilayah hulu padahal telah ada Perpres Nomor 15/2018 tentang percepatan penanganan pencemaran DAS Citarum yang semestinya bisa jadi rujukan.

“Tingkat keberhasilan (penanganan Citarum) antara 60-70%, kalau kita kerjakan ini terus-menerus secara bersama-sama, tambah Menko Luhut.

Luhut Soroti Lemahnya Sinergi Penanganan Pencemaran Sungai Citarum 1
Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau DAS Citarum. Ist

Terkait fakta ini, Menko Luhut berencana segera menggelar rakor (rapat koordinasi) pekan depan. “Hari Senin (29/8) kita mau rapat lagi untuk sinergikan, mapping mana yang mau dikerjakan bersama tahun depan,” bebernya.

Setelah mengunjungi kawasan pembibitan di Tarumajaya, Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah secara bertahap akan mengurangi tanaman seperti kentang karena tanaman tersebut bila ditanam di lahan yang miring maka lama kelamaan tanahnya akan longsor dan jadi tidak subur.

“Kita akan ganti tanaman yang bisa dikonsumsi itu dengan tanaman-tanaman keras yang menghasilkan seperti pohon Macademia, damar, dan pohon penghasil sere wangi,” sarannya.

Usai mengunjungi kawasan pembibitan yang letaknya dekat dengan Situ Cisanti itu, Menko Luhut yang didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin, Kepala BNPB Doni Munardo, Bupati Bandung Dadang M. Naser dan pejabat Pemerintah Provinsi Bandung melanjutkan kunjungan ke Curug Jompong, terowongan Nanjung, Oxbow Bojong Soang di sektor 6 dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal Cisirung di Kecamatan Dayeuhkolot.

Hasil kunjungan lapangan itu , menurut Menko Luhut, akan segera dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya akan lapor presiden bahwa ini (penanganan Citarum) sudah bisa jadi model di tempat yang lain karena sudah berjalan sesuai rencana,” bebernya.

Lebih jauh, Menko Luhut menambahkan bahwa tugas besar pemerintah juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sungai.

Bertahun-tahun, warga di Kabupaten Bandung seringkali tertimpa musibah banjir. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR membangun terowongan Nanjung Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Terowongan sudah ada studinya, bisa kurangi 20% kemungkinan banjir dan progress tunnel sudah mencapai 53%, November sudah bisa dioperasikan,” tandas Luhut. (AT Network)

Tags: DAS CitarumForum Das CitarumKemenko MaritimKemenlhkLuhutLuhut Binsar Pandjaitan
Previous Post

Indonesia Gandeng Australia Garap Pengembangan SDM Ekonomi Biru

Next Post

Bandara Internasional Yogyakarta Akan Terkoneksi Tol dan Kereta

Related Posts

Tekan Emisi Karbon, Indonesia Bangun Pusat Daur Ulang Sampah di Citarum
Business

Denmark Jajaki Investasi Pengelolaan Air Limbah Sungai Citarum

October 27, 2020
Indonesia Mencari Investor Rumah Sakit Internasional Sekelas John Hopkins
Business

Indonesia Mencari Investor Rumah Sakit Internasional Sekelas John Hopkins

August 30, 2020
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp800 Miliar
Sains & Lingkungan

Tekan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp800 Miliar

July 7, 2020
Industri Alumina Indonesia Ditarget Jadi Global Supply Chain
Business

Industri Alumina Indonesia Ditarget Jadi Global Supply Chain

July 6, 2020
Ekspor Kaolin Bangka Belitung ke China dan Malaysia Capai 34.808 Ton
Business

Perusahaan China Garap Tambang Timah di Bangka Belitung

June 24, 2020
Sulteng Diusulkan Jadi Pusat Industri Mobil Listrik Indonesia
Business

Investasi China Mengubah Morowali Jadi Kawasan Industri Penting di Dunia

June 4, 2020
Next Post
Bandara Internasional Yogyakarta Akan Terkoneksi Tol dan Kereta

Bandara Internasional Yogyakarta Akan Terkoneksi Tol dan Kereta

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Era Baru Amerika Serikat Kini Dipimpin Joe Biden dan Kamala Harris
  • China: AS Hanya Membual, Genosida terhadap Uighur tidak Pernah Terjadi
  • Usai Drone Selam, Benda Mirip Rudal Bertulisan China Ditemukan Nelayan Anambas
  • Industri Mobil Listrik Ancam Bisnis Pertamina di Masa Depan
  • GBG Proyeksi 6 Layanan Keuangan dan Lansekap Fraud di Asia Pasifik Tahun 2021
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.