ASIATODAY.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi sobek dan bakar Alquran di Norwegia dan Swedia.
MUI memandang, tindakan tersebut telah merusak nilai dan budaya bangsa Eropa yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dan hak asasi manusia (HAM).
“MUI mengutuk keras perilaku vandalisme berupa pembakaran kitab suci Alquran oleh kelompok radikal dengan dalih apapun dan atasnama namanya,” tegas Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi saat dihubungi Selasa (1/9/2020).
Oleh karena itu, MUI menyerukan kepada pemerintah dua negara di Skandinavia tersebut agar mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perobek dan pembakar Alquran.
“MUI meminta para pelaku ditindak tegas dengan cepat sesuai hukum yang berlaku guna menghindari akses negatif dikemudian hari,” imbuhnya.
KH Muhyiddin mengatakan, Islam sebagai agama kedua terbesar di Benua Eropa terus mendapat hati di kalangan umat manusia dengan bertambahnya jumlah masyarakat yang memeluk Islam.
MUI menilai adanya kelompok tertentu yang terhasut oleh rekayasa Islamophobia menggunakan slogan anti-imigran sebagai dalih untuk meneror kaum Muslim.
“Kepada kaum Muslim diimbau agar menahan diri dan meningkatkan kewaspadaan tinggi serta menjaga komunikasi dengan pihak keamanan sebagai tindakan antisipasi guna menghindari segala kemungkinan yang terjadi,” imbuhnya.
MUI juga meminta pemerintah Indonesia agar minta klarifikasi melalui dari Duta Besar Norwegia dan Swedia tentang aksi robek dan bakar Alquran di dua negara tersebut.
“Hal ini perlu dilakukan untuk mendinginkan suasana,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post