ASIATODAY.ID, PUTRAJAYA – Malaysia dan Inggris meluncurkan ‘Smart City Handbook: Malaysia’, sebuah kolaborasi dalam mengembangkan smart city (kota pintar) antara kedua negara.
Buku pegangan ini menguraikan lanskap kota pintar di seluruh Malaysia serta memberikan contoh proyek dan keahlian kota pintar Inggris yang menarik.
Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan, buku ini juga memberikan saran tentang bagaimana perusahaan Inggris dapat membantu Malaysia dalam mengelola dan memecahkan berbagai masalah dalam mengembangkan kota yang cerdas dan berkelanjutan.
Zuraida mengatakan pemerintah Malaysia berkomitmen untuk mengubah kota-kota Malaysia menjadi kota yang cerdas dan berkelanjutan. Program ini menjadi agenda utama nasional.
Ia mengatakan Malaysia Smart City Framework yang diluncurkan pada September 2019, berfungsi sebagai acuan dan pedoman nasional. Terutama bagi kota dan pemerintah daerahnya, serta pemangku kepentingan terkait lainnya dalam mengembangkan dan mengimplementasikan inisiatif kota pintar.
“Kota-kota di Kuala Lumpur, Johor, Putrajaya, Penang, dan Kota Kinabalu telah memprakarsai berbagai inisiatif kota pintar. Beberapa di antaranya melalui kerja sama dengan negara asing seperti Inggris dan organisasi internasional seperti The United Nations Human Settlements Program (UN-Habitat) dan Mott MacDonald sebagai mitra pengiriman,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Bernama, Rabu (30/6/20210.
Zuraida mengatakan Kementerian Perumahan Rakyat dan Pemerintah Daerah (KPKT) akan bekerja sama dengan semua otoritas lokal terkait serta menjadi fasilitator penerapan kota pintar sekaligus memberikan gambaran tentang peluang yang ada di negeri itu.
“KPKT akan mencari kemitraan strategis dan peluang investasi untuk membantu pembiayaan smart city,” ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Tinggi Inggris untuk Malaysia Charles Hay mengatakan Malaysia dan Inggris memiliki hubungan bilateral yang luas dan dalam yang telah berlangsung lama. Peluncuran buku pegangan ini merupakan contoh yang bagus dalam kemitraan modern dan mencerminkan tantangan baru, khususnya dalam mengadopsi teknologi baru.
“Urbanisasi terjadi dengan cepat hampir di semua tempat di dunia. Kami memiliki banyak pengalaman untuk dibagikan terutama di bidang kreatif seperti inovasi, teknologi digital, Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan,” ujarnya. (ATN)
Discussion about this post