ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah pada Selasa (12/1/2021) mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri untuk membendung penyebaran Covid-19.
Istana menyatakan keadaan darurat akan berlangsung hingga 1 Agustus atau lebih awal tergantung pada keadaan infeksi virus corona.
Raja juga mengizinkan proposal pemerintah untuk membentuk komite independen yang terdiri dari pemerintah dan anggota parlemen oposisi, serta pakar kesehatan untuk mengelola situasi Covid-19.
“Raja berpesan agar masyarakat tetap tenang dan tangguh dalam menghadapi keadaan darurat dan Perintah Pembatasan Pergerakan (MCO),” kata istana, dikutip dari CNA, Rabu (13/1/2021).
Pada Senin (11/1), PM Malaysia Muhyiddin mengumumkan pengetatan pembatasan Covid-19, sehingga 5 negara bagian dan 3 wilayah federal kembali ditempatkan di bawah MCO.
“Malaysia akan memperketat pembatasan Covid-19 mulai Rabu (13/1),” kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam upaya baru untuk memerangi peningkatan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan di negara itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (11/1), Muhyiddin mengatakan lima negara bagian, termasuk Penang, Selangor, Melaka, Johor dan Sabah, dan wilayah federal Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan akan ditempatkan di bawah Perintah Kontrol Gerakan (MCO) lagi selama dua minggu hingga 26 Januari.
Perjalanan antar negara bagian dilarang di seluruh negeri, sementara perjalanan antar distrik tidak diizinkan untuk negara bagian di bawah MCO, tambahnya.
“Untuk mencegah (perjalanan) lintas negara bagian dan lintas distrik, pemblokiran jalan akan diberlakukan mulai pukul 12.01 hari Rabu,” kata Muhyiddin, seraya menambahkan bahwa pergerakan dibatasi hingga radius 10 km untuk negara bagian di bawah MCO.
Menurut perdana menteri, sistem perawatan kesehatan negara berada pada titik puncaknya.
“Situasi hari ini memang sangat mengkhawatirkan, sistem perawatan kesehatan kami berada di bawah tekanan yang luar biasa sekarang dibandingkan waktu lainnya sejak dimulainya pandemi. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya membutuhkan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.
Lonjakan harian empat digit baru-baru ini dalam kasus membawa total nasional menjadi lebih dari 135.000, dengan lebih dari 550 kematian. Pada Senin, 2.232 kasus baru membuat total kasus aktif menjadi 28.554.
Dua menteri kabinet juga dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dalam tiga hari terakhir. (ATN)
Discussion about this post