ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kinerja logistic di Indonesia sedang menjadi sorotan.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indeks Performa Logistik (Logistic Performance Index/LPI) Indonesia pada tahun 2023 masih kalah dari negara-negara lain.
LPI menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja logistik suatu negara secara umum yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi di sebuah negara.
“LPI Indonesia tahun ini dikalahkan banyak negara yang justru semakin maju,” kata Sri Mulyani saat berbicara di acara The New SINSW di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Menurut Sri, ada 4 faktor yang membuat LPI Indonesia kalah bersaing dari negara lain mulai dari ketepatan waktu (timelines), keamanan internasional (international safement), kompetensi dan pelacakan (tracking and trasing).
“Pada 4 faktor ini kita menurun,” ujarnya.
Meski demikian, ada 2 indikator yang mengalami perbaikan yakni dari sisi bea cukai dan infrastruktur. Hanya saja perbaikan kedua indikator ini masih kurang optimal sehingga masih perlu ditingkatkan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan banyak negara yang meningkatkan pembatasan perdagangan antar negara (trade barrier). Hal ini menjadi hambatan bagi perdagangan lintas negara.
“Kita lihat, hambatannya memang luar biasa,” kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.
Salah satunya pembatasan perdagangan yang dilakukan Eropa kepada Indonesia. Setidaknya sejumlah komoditas yang mengalami hambatan untuk pengiriman ke negara-negara barat, mulai dari kopi, kakao furniture, CPO, termasuk ternak sapi.
Selain itu, Eropa melakukan klasifikasi terhadap negara yang melakukan deforestasi.
Klasifikasi membuat negara pengekpor harus menambah biaya lebih besar saat mengirim produknya ke Eropa. Nilainya pun beragam, 3 persen untuk negara klasifikasi resiko rendah (low risk), 6 persen klasifikasi standar risk dan 9 persen klasifikasi resiko tinggi (high risk).
“Ini jelas menjadi trade barrier baru,” tandasnya. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post