ASIATODAY.ID, BRUSSELS – Parlemen Eropa memberikan dukungan kesepakatan Brexit dalam pemungutan suara mencapai 621 suara, sedangkan 49 lainnya menolak. Hasil ini mempercepat langkah Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada Jumat 31 Januari.
Setelah debat emosional yang berlangsung lebih dari dua jam, anggota parlemen bergandengan tangan setelah pemungutan suara. Mereka menyanyikan lagu perpisahan untuk Inggris.
Kesepakatan ini akan dibawa ke Dewan Eropa, yang kemungkinan akan memberikan persetujuan pada Kamis. Presiden Parlemen Eropa David Sassoli mengatakan bahwa ikatan yang kuat akan tetap dengan Inggris.
“Kami berdiri bahu-membahu di Parlemen Eropa. Lima puluh tahun integrasi tidak dapat hilang dengan mudah,” kata Sassoli, melansir Euronews, Kamis (30/01/2020).
Membuka debat, Guy Verhofstadt, pemimpin Aliansi Liberal dan Demokrat untuk Eropa, memberikan penghormatan kepada Inggris. ”Kolega Inggris kami -,atau setidaknya sebagian besar dari mereka. Atas nama semua kami. Kami akan merindukan kalian,” ujar Verhofstadt.
“Sungguh menyedihkan melihat sebuah negara yang dua kali membebaskan kita pergi. Yang dua kali telah memberikan darahnya untuk membebaskan Eropa,” kata Verhofstadt, merujuk pada peran Inggris dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua.
Verhofstadt mengatakan bahwa Brexit telah menyoroti pertanyaan kunci: Bagaimana mungkin bahwa lebih dari 40 tahun setelah mayoritas orang Inggris memilih untuk bergabung dengan UE, rakyat Inggris telah memutuskan untuk pergi.
Presiden Komisi Eropa yang baru, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Perjanjian Penarikan adalah “hanya langkah pertama”.
“Saya ingin Uni Eropa dan Inggris tetap menjadi teman baik dan mitra yang baik,” tegas Von der Leyen.
Von der Leyen mengingatkan, bagaimanapun, pada negosiasi yang akan datang, Inggris harus berkomitmen untuk menegakkan standar UE tentang lingkungan dan hak-hak pekerja.
Dalam pidatonya, Nigel Farage, pemimpin Partai Brexit, mengatakan bahwa ia berharap Inggris meninggalkan Uni Eropa akan menjadi awal dari akhir blok.
“Kami mencintai Eropa, kami hanya membenci Uni Eropa. Saya harap ini memulai akhir dari proyek ini. Ini memberi orang kekuatan tanpa akuntabilitas,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post