ASIATODAY.ID, PELALAWAN – Sebuah inovasi industri teknologi yang dapat mengubah serat kayu rayon (viscose) menjadi kain, kini hadir di Indonesia.
Inovasi itu dipersembahkan oleh PT. Asia Pacific Rayon, di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
”Ini sebuah teknologi yang juga perlu diberikan apresiasi. Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya ada di Eropa, teknologi hanya ada di Jerman, teknologi hanya ada di Skandinavia. Di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa, tapi di Pelalawan, Riau,” terang Presiden Jokowi saat saat meresmikan Pabrik PT. Asia Pacific Rayon, Jumat (21/2/2020), sebagaimana keterangan tertulis setkab.
Menurut Jokowi, saat ini banyak negara berebut investasi. Hal itu didasari dengan makin banyaknya peredaran uang di sebuah negara berarti pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat makin baik.
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa pengaruh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hanya 23 persen mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sisanya sebanyak 77 persen dipengaruhi oleh swasta.
”Oleh sebab itu, saya menyambut baik investasi yang telah dilakukan oleh Asia Pacific Rayon di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Karena kemampuan APBN dan APBD itu hanya 23 persen. Kecil memang kecil, itu hanya stimulus,” ujarnya.
Indonesia, menurut Presiden saat ini memang sudah berada di peringkat 16 dunia jika dilihat dari nominal Gross Domestic Product (GDP) dan kalau dihitung dengan GDP purchasing power parity (PPP) ada pada ranking ke-7 dunia.
Hadirnya pabrik ini kata Presiden, menegaskan bahwa Indonesia tidak kalah dengan Eropa dan Amerika dalam teknologi karena telah menerapkan dengan mengubah serat kayu menjadi kain dan akhirnya garmen.
”Oleh sebab itu saya minta kepada Menteri Perindustrian, jangan sampai industri garmen Indonesia itu kalah bersaing dengan Vietnam. Kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang, dari sini. Karena persaingan kita ini sekarang persaingan antar negara, bukan antar kabupaten, bukan antar provinsi, bukan antar perusahaan tapi sudah antar negara,” pesan Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan bahwa negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
”Bukan negara kaya mengalahkan negara yang miskin, bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” tambah Presiden seraya menyebut bahwa Indonesia ingin menjadi negara yang cepat.
Investasi Rp20 Triliun
Sementara itu, Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto mengatakan lewat anak usahanya PT Asia Pacific Rayon, pihaknya berkomitmen menambah investasi senilai Rp20 triliun di Provinsi Riau untuk memperkuat penghiliran industri dan menggenjot ekspor tekstil.
Nantinya, investasi tersebut akan digelontorkan dalam periode 3 tahun ke depan.
“Dalam rangka mendukung hilirisasi industri dan ekspor, grup kami berkomitmen untuk menambah investasi Rp20 triliun di 3 tahun ke depan. PT APR akan memperluas kapasitas produksi hingga menjadi 600.000 ton (rayon),” kata Anderson.
APR merupakan salah satu produsen rayon viskosa (viscose rayon) terintegrasi di Asia. Rayon viskosa merupakan kain alternatif untuk pembuatan kain berbahan dasar minyak mentah yang terbuat dari selulosa kayu.
Pada 2019, PT APR menyempurnakan nilai investasi senilai Rp10,9 triliun untuk memproduksi 240.000 ton rayon di pabrik tersebut.
Menurut Anderson, investasi itu telah membuka 1.200 lapangan kerja baru, menyumbang devisa hingga USD130 juta per tahun, dan mengurangi impor bahan baku hingga Rp2 truliun per tahun.
“Kami mohon dukungan pemerintah untuk mengambil kebijakan mendukung industri tekstil hulu di dalam negeri terutama di Jawa untuk modernisasi dan meningkatkan efisiensi mesin,” imbuhnya.
Fasilitas baru milik APR tersebut berada di lokasi yang sama dengan komplek Grup APRIL yang merupakan sister company-nya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Total investasi yang telah digelontorkan untuk pengembangan kompleks industri itu disebut Anderson bernilai USD1,1 miliar atau Rp15 triliun.
Lokasi yang berdekatan ini disebut bakal memungkinkan operasi yang terintegrasi, dengan pasokan pulp dari Hutan Tanaman Industri (HTI) terbarukan milik Grup APRIL dapat memasok langsung ke APR untuk produksi rayon viskosa.
Peresmian operasional APR tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti pabrik serta pelepasan kontainer berisi serat rayon oleh Presiden Joko Widodo untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post