ASIATODAY.ID, JAKARTA – Nutanix, perusahaan teknologi komputasi awan memproyeksikan 3 tren teknologi digital di kawasan Asia pada 2021.
Di dalam sesi presentasi bersama awak media belum lama ini, turut hadir Matt Young, Senior Vice President & Head of Asia Pacific and Japan, Jeff Smith, Head of Systems Engineering Asia Pacific and Japan, dan Justin HurstField CTO, Asia Pacific and Japan.
Tren pertama adalah automasi pengelolaan basis data.
Tren ini antara lain dipicu oleh keputusan perusahaan-perusahaan yang melakukan digitalisasi karena Covid-19 dan hal itu secara langsung menciptakan banyak data baru.
Oleh sebab itu, peran pengelolaan data begitu penting dan salah satu tantangan terbesar dalam hal ini adalah proliferasi basis data.
Tidak jarang, perusahaan mengelola banyak basis data melalui banyak vendor sekaligus. Akibatnya,mereka perlu menyesuaikan diri dengan beberapa alat berbeda.
Masalah seperti ini sering ditemukan di lapangan karena suplai Database Administrator Specialist (DAS) tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada
Menurut Nutanix, masalah ini dapat dipecahkan dengan automatisasi, salah satunya lewat perangkat lunak Database-as-a-Service (DBaaS). Kehadiran DBaaS dapat menggantikan tugas-tugas rutin dan repetitif yang umumnya dilakukan oleh DA.
Area kerja DBaaS dapat mencakup konfigurasi dan restorasi basis data, debugging, patching, dan pencadangan sistem.
Tren kedua, adanya kebutuhan untuk mendukung desentralisasi tim.
Kerja jarak jauh atau remote working telah diadopsi secara global dan masif. Menurut Nutanix, penggunaan sistem komputasi pengguna akhir dan infrastruktur desktop virtual untuk remote working telah menjadi sebuah ketetapan.
Yang tak kalah penting di dalam tren kedua, perhatian lebih pada tim TIK perusahaan yang menjaga infrastruktur perusahaan berjalan lancar. Cakupan kerja mereka juga termasuk mengatur dan menjalankan basis data dari jarak jauh.
Tren ketiga berkenaan dengan prediksi untuk beralih ke hybrid cloud dan multi cloud.
Catatan Nutanix menunjukkan para pengguna di level perusahaan telah menerapkan transformasi digital dengan komputasi awan untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
Solusi hybrid dan multi cloud dinilai lebih fleksibel dengan keamanan lebih baik tetapi memakan biaya kapital lebih sedikit. (ATN)
Discussion about this post