ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan mengembangkan 10 kota metropolitan baru menyusul pemindahan ibu kota baru ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menurut Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, 10 kota metropolitan itu akan dibangun di empat wilayah Jawa dan enam kota metropolitan lainnya di luar Jawa.
“Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar dan Manado akan memperkuat pembangunan di luar jawa. Konsepnya, apakah kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, atau kawasan pariwisata. Selain datangkan turis, kami ingin kawasan pariwisata jadi pionir perkembangan ekonomi daerah,” terang Bambang di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Bambang mengungkapkan, pemindahan ibu kota sebagai strategi pemerintah dalam mengurangi kesenjangan (disparitas) antara masyarakat Pulau Jawa dan di luar Jawa.
“Kita mulai otonomi 2001. Namun ketika 2001 porsi Jawa 55% dan luar Jawa 45%. Namun hari ini malah Jawa 58%. Artinya kita harus buat langkah yang tidak biasa, tak cukup dengan pemerataan infrastruktur atau Dana Alokasi Umum (DAU). Harus kongkrit dalam bentuk investasi di luar Jawa,” paparnya.
Menurut Bambang, industrialiasi yang berbasis hilirisasi harus banyak dibangun di luar Jawa. Dengan begitu, angka kesenjangan bisa ditekan.
“Jadi pabrik Sumber Daya Alam jangan hanya ada di Jawa namun di tempat masing-masing turunan sawit di Sumatera, turunan bauksit di Kalimantan, turunan nikel di Sulawesi,” jelasnya.
Membangun ibu kota baru kata dia, bukan hanya berarti memindahkan pusat pemerintahan. “Pemeritahan itu bagian dari jasa yang akan berdampak pada wilayah sekelilingnya. Dampak yang menurut saya akan menekan kesenjangan,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post