ASIATODAY.ID, NEW YORK – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel segera menginvestigasi dugaan kematian delapan orang — termasuk lima anak-anak — dalam serangan udara di Jalur Gaza.
Wakil Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Farhan Haq, mengatakan bahwa pihaknya mendesak otoritas Israel segera membuka investigasi. Delapan warga sipil yang tewas itu disebut-sebut berasal dari satu keluarga.
“Sekretaris Jenderal turut berduka cita atas kematian keluarga Al-Sawarkeh, dan berharap semua korban luka dapat cepat sembuh. Dia juga meminta Israel segera membuka investigasi,” ujar Farhan Haq, dilansir dari laman Al Arabiya, Sabtu 16 November 2019.
“Kami menentang keras segala bentuk pembunuhan terhadap warga sipil. Dalam kasus keluarga Sawarkeh, sudah jelas itu merupakan sebuah tragedi,” lanjut dia.
Menurut laporan sejumlah media, serangan udara Israel mengenai sebuah rumah saat semua penghuninya sedang tertidur pada Kamis 14 November. Serangan udara itu merupakan balasan Israel atas peluncuran ratusan roket dari Gaza.
Aksi saling serang antara Israel dan pejuang Gaza sejauh ini telah menewaskan 34 warga Palestina dan melukai hampir 120 lainnya.
Meningkatnya ketegangan ini terjadi setelah Israel membunuh seorang komandan kelompok Islamic Jihad di Gaza pada Selasa 12 November. Kematian komandan itu langsung direspons dengan peluncuran ratusan roket.
Gencatan senjata yang dimediasi Mesir telah disepakati pada Kamis 14 November. Namun hingga kini, aksi saling serang masih berlangsung. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post