ASIATODAY.ID, DAKAR - Kapal Tanker B-Ocean mengalami pembajakan di perairan wilayah selatan Pantai Gading. Dalam insiden itu, 17 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) bersama dua ABK asal Korea Selatan (Korsel) berhasil diselamatkan.
“Pada Jumat 25 November 2022, KBRI Dakar di Senegal menerima laporan dari Atase Pertahanan KBRI Abuja yang wilayah kerjanya meliputi Senegal, bahwa Kapal Tanker B-Ocean, berbendera Kepulauan Marshall yang di dalamnya terdapat 17 ABK Indonesia dan dua ABK Korea Selatan hilang kontak di bagian selatan perairan Pantai Gading,” demikian keterangan KBRI Dakar, Minggu (4/12/2022)
Melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Athan KBRI Abuja, KBRI Seoul, Konhor RI di Abidjan dan PT Amas (Agen ABK di Indonesia) diperoleh informasi bahwa Kapal Tanker B-Ocean yang dimiliki oleh Doorae Shipping South Korea, telah hilang kontak sejak 24 November 2022 akibat pembajakan.
Para pembajak mengambil seluruh stok minyak kapal B-Ocean serta merusak hampir seluruh peralatan komunikasi yang membuat awak kapal sulit terhubung dengan otoritas di darat.
Berkat upaya IMO dan Angkatan Laut Italia yang berada pada titik terakhir komunikasi Kapal Tanker B-Ocean dengan otoritas darat, pada 26 November 2022, Angkatan Laut Italia berhasil menemukan kapal tersebut.
Selanjutnya pada Minggu, 27 November 2022, KBRI Dakar menerima informasi bahwa pihak pelabuhan di Abidjan telah mengirim kapal tug (penarik) untuk menarik Kapal B-Ocean ke pelabuhan Abidjan, Pantai Gading dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2 hari.
Lalu pada Jumat 2 Desember 2022, pukul 17.49 waktu setempat, Kapal Tanker B-Ocean memasuki pelabuhan Abidjan.
Namun KBRI Dakar bersama Kedubes Korea Selatan di Abidjan belum diberikan akses oleh pihak maritim dan Kementerian Perhubungan Pantai Gading untuk menemui para ABK.
“Berbagai alasan serta ketidakjelasan informasi yang diberikan oleh aparat keamanan setempat membuat sulit untuk bertemu langsung dengan para ABK,” demikian keterangan KBRI Dakar.
Berbagai upaya dilakukan untuk dapat segera menemui para ABK Indonesia, bahkan upaya pada tataran tinggi KBRI.
Dubes RI Dindin Wahyudin melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan Pantai Gading dan berkomunikasi secara intens dengan Dubes Korea Selatan, Kementerian Perhubungan Pantai Gading dan otortas pelabuhan. Akhirnya pada Sabtu, 3 Desember 2022, pukul 12.30, PF Protkons KBRI Dakar, Konhor RI Abidjan dan Kedubes Korea Selatan di Abidjan akhirnya diberikan akses untuk naik kapal dan menemui para ABK.
Dalam pertemuan antara KBRI Dakar dengan Kapten kapal asal Korea Selatan dan Chief Officer asal Indonesia serta beberapa ABK Indonesia, diperoleh informasi bahwa seluruh barang berharga pribadi seperti HP, laptop dan jam tangan dirampas oleh pembajak.
Meski secara fisik ABK dalam keadaan sehat, tetapi secara psikis para ABK mengalami trauma dan ingin segera pulang.
Untuk meringankan beban psikis, KBRI Dakar telah memfasilitasi komunikasi telepon antara ABK Indonesia dengan keluarganya di Indonesia. Selain itu, KBRI Dakar juga telah memberikan bantuan logistik kepada ke 17 ABK Indonesia.
Secara terpisah KBRI Dakar juga menanyakan kepada Inspektur Teknik Maritim, Kementerian Perhubungan Pantai Gading mengenai pemulangan para ABK ke tanah air.
“Saat ini masih sedang dilakukan tahap investigasi Kapal B-Ocean dan selama masa investigasi akan dilakukan wawancara dengan seluruh ABK,” kata dia.
Pihak otoritas setempat tidak memberikan keterangan mengenai jangka waktu investigasi.
Diketahui para pembajak berjumlah tujuh orang (empat kulit putih dan tiga kulit hitam) yang terlatih secara militer.
Kapal B-Ocean juga pernah dibajak di perairan Guinea pada Januari 2022. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post