ASIATODAY.ID, JENEWA – Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau OHCHR Michelle Bachelet mengatakan, negeri Ukraina makin menderita.
Tercatat, 102 warga sipil Ukraina, termasuk 7 anak-anak, tewas sejak Rusia menyerang lima hari lalu.
PBB memperingatkan jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih banyak.
Berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Bachelet mengatakan data organisasi telah mencatat 406 korban sipil di Ukraina, termasuk 102 kematian, sejak Rusia memulai serangan skala penuh pada Kamis (24/2/2022) lalu.
“Sebagian besar warga sipil ini tewas oleh senjata peledak dengan area dampak yang luas. Termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket peluncuran ganda, serta serangan udara. Angka sebenarnya, saya khawatir, jauh lebih tinggi,” katanya, Senin.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM itu mengatakan penderitaan di Ukraina meluas.
“Jutaan warga sipil, termasuk orang-orang yang rentan dan lanjut usia, terpaksa meringkuk di berbagai bentuk tempat perlindungan bom, seperti stasiun bawah tanah, untuk menghindari ledakan,” lanjutnya.
Dia menunjukkan bahwa badan pengungsi PBB telah menghitung 368.000 orang yang melarikan diri dari negara itu sebagai pengungsi. Lebih banyak lagi pengungsi di dalam Ukraina.
“Pikiran saya tertuju pada mereka dan semua orang di seluruh dunia yang menderita,” kata Bachelet.
“Seruan untuk perdamaian dan HAM yang datang dari individu di seluruh dunia memperingatkan kita, bahwa masa depan kita tidak boleh menjadi dunia yang telah terlepas dari kewajiban yang disepakati bersama dari hukum HAM internasional, dan dari Deklarasi Universal HAM,” lanjutnya. (ATN)
Discussion about this post