ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Singapura menjadi negara pertama di Asia yang akan menggunakan vaksin hasil pengembangan Pfizer dan BioNTech.
Singapura secara resmi telah menerima pengiriman pertama vaksin Covid-19 tersebut pada Senin (21/12/2020) malam.
Vaksin diangkut dengan penerbangan SQ7979 melalui kargo Singapore Airlines (SIA) 747-400, yang berangkat pada Minggu (20/12) dari Brussel dan mendarat di Bandara Changi Singapura pada pukul 19.36 waktu setempat.
Vaksin tersebut diterima oleh Menteri Transportasi Ong Ye Kung dan dibawa ke fasilitas pendingin SATS untuk penyimpanan dan transportasi darat.
Ong mengungkapkan, Singapura siap untuk menjadi hub regional Asia untuk pengangkutan vaksin Covid-19.
“Kami yakin memiliki kemampuan untuk melakukannya, untuk membantu memasok dan mendistribusikan ke kawasan lain. Saya kira ada dua pemikiran sekarang, dalam hal pengiriman vaksin. Beberapa negara tentu lebih memilih pengiriman langsung karena mereka pikir itu cepat, point-to-point,” katanya, dikutip dari CNA, Selasa (22/12/2020).
“Kita juga bisa berperan sebagai hub distribusi dan transportasi ke negara lain. Saya rasa mereka tidak eksklusif. Saya yakin ketika keadaan stabil akan ada permintaan untuk keduanya. Dan kami berharap Singapura dapat memainkan peran yang positif dan konstruktif bagi wilayah lain,” imbuhnya.
Menurut Ong, perusahaan logistik lokal telah dilatih untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani kargo vaksin dengan aman.
“Dalam hal kapasitas, kami memiliki kapasitas yang cukup besar, lebih dari cukup untuk menangani kargo dengan pengatur suhu. Misalnya, tahun depan perkiraan pergerakan kargo untuk vaksin adalah sekitar 65 ribu ton di seluruh dunia. Tahun lalu saja, SATS menangani 300 ribu ton (kargo dengan pengatur suhu),” jelasnya.
Ong juga berbicara tentang bagaimana Changi Ready TaskForce telah mempersiapkan potensi tantangan dalam pengangkutan vaksin.
“Salah satu contohnya adalah ketika mereka mengetahui bahwa vaksin Pfizer membutuhkan penyimpanan minus 70 derajat Celcius, mereka mulai melihat produksi es kering. Saat ini SATS dapat memproduksi empat ton es kering setiap hari (di fasilitasnya sendiri). Jadi masalah demi masalah sudah mereka selesaikan. Mereka melakukan uji coba dan hari ini kiriman pertama sampai dengan selamat,” urainya.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan pada Senin malam bahwa dia senang melihat keberhasilan pengiriman pertama, menyebutnya sebagai hadiah selamat datang yang dinantikan seluruh negeri.
Dalam sebuah postingan di Facebook, dia berterima kasih kepada agen dan pekerja yang berperan dalam pengiriman dan mengatakan satuan tugas multi kementerian yang menangani wabah Covid-19 di Singapura akan mengumumkan rincian peluncuran vaksinasi pada waktunya.
“Ini tahun yang panjang dan berat. Saya berharap berita ini bisa menghibur warga Singapura di musim perayaan ini dan alasan untuk optimis di tahun 2021,” imbuhnya.
Menurut Lee, vaksinasi di Singapura akan bersifat sukarela dan prioritas akan diberikan kepada mereka yang paling berisiko, seperti petugas garis depan dan perawatan kesehatan, lansia dan kelompok rentan.
Komite Ahli Vaksinasi Covid-19 telah mengusulkan untuk secara bertahap memvaksinasi seluruh populasi dan mencakup semua warga yang menginginkan vaksinasi pada akhir 2021. Vaksinasi akan diberikan gratis untuk semua warga Singapura serta penduduk jangka panjang yang saat ini berada di Singapura.
Lee telah mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan kabinetnya akan divaksinasi lebih awal untuk meyakinkan pada masyarakat bahwa vaksin tersebut aman.
Jumlah kasus Covid-19 baru di Singapura telah turun signifikan sejak mencapai titik tertinggi pada April lalu yang sebagian besar disebabkan oleh penyebaran pada komunitas pekerja migran.
Pada Senin (21/12) Singapura melaporkan 10 kasus positif, sembilan di antaranya adalah kasus impor.
“Pengiriman batch pertama vaksin Covid-19 ke Singapura adalah tonggak penting dalam perang melawan corona, dan kami merasa terhormat dapat memainkan peran bagian dalam ini,” ujarnya.
“Ini juga berfungsi untuk menunjukkan kesiapan Singapura untuk tugas yang sangat penting dalam mengangkut dan mendistribusikan vaksin covid-19 secara internasional,” kata Chin Yau Seng, Wakil Presiden Senior kargo SIA.
Sementara itu, para ahli mengatakan bahwa masih butuh waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal sembari membangun kekebalan kawanan dan efek vaksin masih dipelajari lebih lanjut.
“Mereka yang beruntung menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi mungkin berharap untuk segera kembali hidup normal,” kata wakil dekan penelitian di National University of Singapore (NUS) Associate, Alex Cook.
“Tetapi saya memperkirakan mereka tidak akan dapat menghindari penggunaan masker, dan bersosialisasi lebih dari ukuran kelompok yang diizinkan dan seterusnya sampai cukup (warga) telah divaksinasi sehingga kita berada pada atau dekat dengan kekebalan kelompok,” ujarnya.
Vaksinasi lain diharapkan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang dan negara itu akan memiliki cukup vaksin untuk semua warga pada kuartal ketiga 2021 jika semua berjalan sesuai rencana. (ATN)
Discussion about this post