• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Perusahaan Global Makin Ramai Hentikan Iklan di Facebook

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 30, 2020
in Business
2 min read
0
Perusahaan Global Makin Ramai Hentikan Iklan di Facebook

Media sosial Facebook. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, NEW YORK – Perusahaan global makin ramai menghentikan iklan di Facebook.

Melansir CNBC internasional, Selasa (30/6/2020),  perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Adidas, Ford, dan HP memutuskan untuk mengikuti aksi boikot tersebut. Tujuannya untuk menekan Facebook agar perusahaan yang didirkan oleh Mark Zuckerberg itu melakukan tindakan lebih tegas terkait ujaran kebencian dan misinformasi.

Adidas dan anak usahanya Reebok mengatakan, akan menghentikan iklan di Facebook dan Instagram secara global hingga akhir Juli. Pihak perusahaan mengatakan mereka ingin membangun kreteria menjaga diri dan setiap mitra untuk bertanggung jawab dalam menciptakan dan memelihara lingkungan yang aman.

RelatedPosts

Industri Mobil Listrik Ancam Bisnis Pertamina di Masa Depan

GBG Proyeksi 6 Layanan Keuangan dan Lansekap Fraud di Asia Pasifik Tahun 2021

Selangkah dari AS, China Kini Pimpin Pemulihan Ekonomi Global

Tujuh Perusahaan Indonesia Masuk Rantai Produksi Tesla

Industri Pariwisata Global Diproyeksi Bangkit Kembali Tahun ini

Sementara Ford memutuskan untuk menghentikan seluruh iklan di sosial media dalam 30 hari ke depan dalam rangka mengevaluasi keberadaan platform-platform tersebut.

Di sisi lain HP memutuskan untuk berhenti melakukan iklan di Facebook hingga perusahaan melihat adanya peningkatan keamanaan pada platform tersebut.

Selain ketiga merek besar tersebut, ada beberapa perusahaan AS lain yang juga turut serta dalam daftar panjang perusahaan yang memboikot Facebook, yakni Clorox, Conagra, dan Edgewell Personal Care.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti langkah Coca-cola, Diageo, Honda, Starbucks, Verizon, Unilever dan perusahaan lain.

Pada beberapa kasus, perusahaan yang bersangkutan tidak hanya berhenti beriklan di Facebook namun di media sosial secara keseluruhan.

Meski para pengiklan tersebut merupakan perusahaan-perusahaan ternama, namun mereka bukan pengiklan terbesar Facebook di Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang saat ini memutuskan untuk berhenti sementara untuk melakukan belanja iklan di Facebook tidak masuk dalam 100 besar perusahaan yang beriklan di media sosial tersebut.

Peningkatan jumlah perusahaan yang memutuskan untuk memboikot Facebook pun nampaknya tidak memberi cukup sentimen negatif kepada investor. Pasalnya, harga saham Facebook justru menguat 2 persen.

Sebagai referensi, aksi boikot terjadi setelah beberapa orgranisasi meminta para pengiklan untuk berhenti melakukan belanja iklan di Facebook pada bulan Juli.

Pasalnya, organisasi-organisasi tersebut menilai Facebook mengizinkan konten-konten rasis dan syarat akan kekerasan untuk muncul di media sosial tersebut.

Selain itu, platform itu juga dinilai telah digunakan oleh pemilih untuk mengungkapkan ujaran kebencian dengan misinformasi yang menyudutkan pemilih kulit hitam.

Facebook pun dinilai mengizinkan hasutan untuk melakukan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa yang memperjuangkan keadilan rasial di Amerika. (ATN)

Tags: Facebook
Previous Post

Seekor Harimau Sumatera Ditemukan Mati di Kebun Masyarakat Aceh

Next Post

China Resmi Sahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong

Related Posts

Rusia akan Tutup Layanan Facebook, Twitter dan YouTube
News

Rusia akan Tutup Layanan Facebook, Twitter dan YouTube

December 27, 2020
Demokrat Tetapkan Joe Biden Sebagai Calon Presiden Amerika Serikat
News

Ada Andil Besar Bos Facebook Dibalik Kemenangan Joe Biden

November 9, 2020
Ancam Stabilitas Keuangan Global, Negara G7 Tolak Peluncuran Libra Facebook
Business

Ancam Stabilitas Keuangan Global, Negara G7 Tolak Peluncuran Libra Facebook

October 13, 2020
Google dan Facebook Siap Bangun Data Center di Indonesia
Business

Google dan Facebook Batalkan Proyek Kabel Bawah Laut AS-Hong Kong

August 30, 2020
Rp3.903 Triliun Dana Warga Indonesia Mengendap di Luar Negeri
Business

Korporasi Global Facebook, Amazon, Apple, hingga Tiktok Resmi Pungut PPN di Indonesia

August 8, 2020
Google, Facebook dan Twitter Izinkan Karyawan Bekerja dari Rumah
News

Google, Facebook dan Twitter Hentikan Permintaan Data untuk Hong Kong

July 7, 2020
Next Post
Cegah Penyebaran Virus Corona, Hong Kong akan Tutup Perbatasan dengan China

China Resmi Sahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Era Baru Amerika Serikat Kini Dipimpin Joe Biden dan Kamala Harris
  • China: AS Hanya Membual, Genosida terhadap Uighur tidak Pernah Terjadi
  • Usai Drone Selam, Benda Mirip Rudal Bertulisan China Ditemukan Nelayan Anambas
  • Industri Mobil Listrik Ancam Bisnis Pertamina di Masa Depan
  • GBG Proyeksi 6 Layanan Keuangan dan Lansekap Fraud di Asia Pasifik Tahun 2021
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.