ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sejumlah perusahaan dari Indonesia disebut berminat untuk berinvestasi disektor minyak dan gas bumi (migas) di Bangladesh.
Ketertarikan ini karena melihat kebutuhan pasokan gas alam cair (LNG) Bangladesh yang diperkirakan meningkat 11 juta ton pada 2023.
“Sejumlah perusahaan besar ingin berinvestasi di sektor migas juga menyuplai minyak dan gas di Bangladesh,” terang Menteri Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral Bangladesh Nasrul Hamid, dalam acara Gas Summit Exhibition 2019 di Senayan JCC, Jakarta, Rabu ( 31/7/2019).
Soal nilai investasinya, Nasrul enggan membeberkan besaran investasi dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang akan masuk ke negara tersebut. Saat ini kata dia, PT Pertamina (Persero) telah memasok kebutuhan gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) kepada perusahaan energi Bangladesh.
Dalam kesepakatan yang dituangkan melalui LOI binding tersebut, Pertamina akan memasok LNG sebesar satu juta ton per tahun (million tons per annum/mtpa) selama 10 tahun.
“Saya tidak bisa mention itu, tapi Pertamina sudah dekat dengan kita untuk suplai migas,” jelasnya.
Selain membuka keran investasi, Bangladesh juga mempererat kerja sama dengan Indonesia terkait sharing ide dan teknologi dalam memasok energi ke pulau-pulau. Nota kesepahaman mengenai kerja sama itu telah diteken pada 2017 lalu.
“Kita butuh kekuatan untuk memajukan negara kita,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post