ASIATODAY.ID, KONAWE – PT Obsidian Stainless Steel (OSS), perusahaan China yang beroperasi di Kawasan Industri Morosi menunggak pajak sebesar Rp 6,9 miliar ke Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Tunggakan pajak itu terjadi sejak 2011.
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD) Kabupaten Konawe Tahun Anggaran 2023, Rabu (27/9/2023).
“PT OSS ini masih menuggak tagihan pajak sebesar Rp 6,9 miliar. Utang pajak itu sejak 2021 lalu,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Konawe, Cici Ita Ristianty di forum itu.
Atas tunggakan itu, DPRD Konawe meminta kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan penagihan agar tunggakan pajak tersebut segera dibayarkan oleh PT. OSS.
Dikutip dari situs resmi perusahaan, PT Obsidian Stainless Steel (OSS) adalah perusahaan terkemuka yang mengkhususkan diri dalam peleburan bijih nikel.
Dengan fokus kuat pada produksi logam nikel berkualitas tinggi, OSS memanfaatkan teknologi canggih seperti Reduction Kiln-Electric Furnace (RK-EF) dan Argon Oxygen Decarburization (AOD).
Melalui penerapan teknologi Reduction Kiln-Electric Furnace (RK-EF), OSS mencapai peleburan bijih nikel yang efisien dan tepat. Teknologi ini melibatkan penggunaan tanur reduksi dan tungku listrik untuk mencapai suhu tinggi yang diperlukan untuk proses peleburan.
Dengan mengontrol suhu dan variabel lainnya secara cermat, OSS memastikan produksi logam nikel berkualitas unggul. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post