ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pesawat Qantas yang terbang dari Singapura menuju London, Inggris, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Azerbaijan, Jumat (23/12/2022). Tindakan itu diambil pilot karena terlihat asap pada bagian kargo pesawat.
Pesawat Airbus A380 dengan kode penerbangan QF1 itu mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Heydar Aliyev Baku, Azerbaijan. Pesawat mendarat darurat setelah pilot melaporkan kode 7700, yang digunakan untuk mengomunikasikan keadaan darurat di dalam pesawat kepada pengontrol lalu lintas udara.
Laporan The Guardian, radar penerbangan menunjukkan pesawat itu berangkat dari bandara Changi, Singapura, dan telah mengudara selama sekitar sembilan jam. Pesawat kemudian secara tiba-tiba berbelok 180 derajat dan mengeluarkan kode darurat saat terbang di atas wilayah udara Georgia.
Seorang juru bicara Qantas mengatakan, penyelidikan awal di lapangan belum menemukan bukti ada asap di ruang kargo.
“Pesawat sesekali memberi tahu pilot tentang potensi asap di ruang kargo. Jadi, bisa dianggap sebagai kesalahan sensor tetapi pesawat dialihkan ke Baku sebagai tindakan pencegahan keselamatan,” ujarnya.
Dia berterima kasih kepada para penumpang yang bersabar dengan situasi itu. Teknisi Qantas dan bandara sedang memeriksa kondisi pesawat sebelum dinyatakan bisa melanjutkan perjalanan.
Sementara, Bandara Baku mengeluarkan pernyataan melalui media sosial yang menyatakan permintaan pendaratan darurat karena asap yang dihasilkan di kompartemen kargo. Disebutkan, tidak ada korban jiwa atau luka-luka dan pesawat mendarat pada pukul 07.08 waktu setempat. Ada 356 penumpang di dalam pesawat tersebut.
Pihak Bandara Baku mengatakan, bukan pertama kali pesawat Airbus A380 melakukan pendaratan darurat di bandara tersebut. Sebab, Bandara Baku memiliki landasan pacu yang cukup panjang untuk menampung dan melayani pesawat superjumbo.
Tidak jelas berapa lama pesawat itu akan berada di Baku dan Qantas tidak memiliki staf darat di bandara itu. Pihak Qantas sedang mempertimbangkan untuk menerbangkan teknisi dari London serta kemungkinan mengirim pesawat pengganti ke Baku.
“Ini adalah gangguan yang signifikan untuk perjalanan Anda, tetapi kami akan selalu mengutamakan keselamatan sebelum jadwal,” demikian bunyi surat elektronik yang dikirim Qantas kepada para penumpang. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post