ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mendorong agar ASEAN dan China untuk saling membuka perbatasan.
“Saat negara-negara di kawasan sudah membuat kemajuan signifikan dalam hal vaksinasi Covid-19, sudah waktunya bagi ASEAN dan China untuk secara progresif saling membuka perbatasan,” kata PM Lee, Senin (22/11/2021).
Hal tersebut meliputi pengembangan solusi digital dalam memfasilitasi pengakuan status sertifikat vaksin di masing-masing negara.
Berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-China, PM Lee juga menyambut baik langkah resmi ASEAN dalam meningkatkan hubungan dengan China ke kemitraan strategis komprehensif.
Ini artinya, kedua kubu akan bekerjasama di level yang lebih mendalam di berbagai area.
“Saya yakin peningkatan kerja sama ini akan bermanfaat, substantif, dan saling menguntungkan,” kata PM Lee, dilansir dari The Straits Times.
PM Lee mengatakan, negara-negara di kawasan juga perlu berupaya meningkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China, begitu juga dengan Perjanjian Transportasi Udara ASEAN-China untuk mendukung penerbangan sipil dan pariwisata.
KTT yang digelar secara virtual dengan Presiden Xi Jinping ini digelar dalam memperingati 30 tahun hubungan dialog ASEAN-China.
Dalam KTT yang berlangsung selama satu hari ini, para pemimpin mendiskusikan cara memperkuat hubungan. Mereka juga bertukar pandangan mengenai pertumbuhan kawasan dan internasional.
PM Lee mencatat bahwa kedua kubu terus memperkuat kemitraan mereka terlepas dari kemunculan pandemi Covid-19. Ini terlihat dari ASEAN yang menjadi mitra dagang utama Tiongkok sepanjang tahun lalu.
Nilai perdagangan tahunan antar kedua kubu kini telah melampaui USD500 miliar. (ATN)
Discussion about this post