ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, impor non migas asal China mencapai USD4,1 miliar di Juli 2019.
Angka itu mengalami peningkatan tertinggi sebesar USD1,5 miliar atau setara Rp21 triliun (kurs Rp14.300 per USD) dibandingkan Juni 2019 yang sebesar USD0,26 miliar.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, barang impor dari China yang paling banyak adalah komputer (PC) dan laptop.
“Jenis barangnya hampir sama dengan bulan sebelumnya, buah pir, mobile phone tanpa baterai, dan utamanya PC sama laptop,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Dia menjelaskan, secara kumulatif Januari-Juli 2019 impor dari China mencapai USD24,73 miliar. Mengambil porsi terbesar yakni setara 29% nilai impor yang masuk dari berbagai negara.
“Impor yang kenaikannya lumayan tinggi pada bulan Juli adalah dari China sebesar USD1,5 miliar,” jelasnya.
Sejalan dengan peningkatan impor, neraca perdagangan Indonesia dengan China juga menjadi yang tertinggi dari negara lainnya yakni sebesar USD11,05 miliar. Semakin melebar dari periode akhir Juli 2018 yang sebesar USD10,33 miliar.
“Defisit dengan China memang menjadi dalam sekali,” imbuhnya.
Sementara itu, BPS juga mencatatkan pemasok barang ke Indonesia lainnya yang mengalami peningakatan tertinggi di Juli 2019 adalah Jepang dan Italia.
Barang dari Jepang masuk senilai USD1,4 miliar, naik USD251,4 juta dari Juni 2019, begitu juga dengan Italia yang sebesar USD324,7 juta, naik sebesar USD231,3 juta. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post