• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Produk Thailand Ditangguhkan Masuk AS

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
November 4, 2020
in Business
1 min read
0
Thailand Laporkan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Mayat

Negeri Thailand. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
64 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump  mengatakan Amerika Serikat akan menangguhkan manfaat perdagangan preferensial untuk produk tertentu dari Thailand.

Penangguhan ini di bawah apa yang disebut Sistem Preferensi Umum (GSP), dan efektif per 30 Desember 2020.

“Saya telah memutuskan bahwa Thailand belum meyakinkan Amerika Serikat bahwa Thailand akan memberikan akses yang adil dan masuk akal ke pasarnya,” tulis Trump dalam sebuah surat kepada Kongres, dilansir dari Xinhua, Senin (2/11/2020).

RelatedPosts

Rendang Padang Kian Mendunia, Siap Dipasarkan di Berbagai Negara

Indonesia Surplus Dagang dengan AS, Defisit dengan China

Hadapi Gugatan Nikel, Indonesia Siap Tempur dengan Uni Eropa di WTO

Tiga Smelter Nikel di Indonesia Ditargetkan Operasi Tahun ini

Sultra Ekspor 48 Ton Biji Mete ke Vietnam

“Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk menangguhkan perlakuan bebas bea yang diberikan di bawah GSP untuk produk tertentu yang memenuhi syarat yang merupakan produk Thailand,” tulis Trump.

Menurut Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat, GSP merupakan program preferensi perdagangan AS terbesar. Fasilitas ini dirancang untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dengan mengizinkan masuknya bebas bea ke Amerika Serikat untuk sekitar 3.500 produk dari lebih dari 100 negara dan wilayah penerima yang ditunjuk.

GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974. Indonesia pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada 1980. (ATN)

Tags: Amerika SerikatAsia BusinessDonald TrumpThailand
Previous Post

Bahasa Indonesia Didorong Jadi Bahasa Internasional

Next Post

GEMPA TURKI: Korban Jiwa Bertambah Jadi 75 Orang, 1000 Orang Terluka

Related Posts

Iran Sukses Uji Coba Rudal Balistik
News

Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia

January 17, 2021
‘Saatnya Rendang Indonesia Diperkenalkan Secara Luas di Dunia’
Business

Rendang Padang Kian Mendunia, Siap Dipasarkan di Berbagai Negara

January 17, 2021
Xiaomi Investasi Rp283,4 Triliun ke Manufaktur OLED China
News

Xiaomi Angkat Bicara Setelah Masuk Daftar Hitam Pemerintah AS

January 16, 2021
Indonesia Buka Negosiasi Perpanjangan Fasilitas GSP ke AS
Business

Indonesia Surplus Dagang dengan AS, Defisit dengan China

January 16, 2021
Sultra Ekspor 48 Ton Biji Mete ke Vietnam
Business

Sultra Ekspor 48 Ton Biji Mete ke Vietnam

January 15, 2021
Trump: China harus Membayar Mahal Atas Pandemi Global Covid-19
Business

Trump Mengamuk, Black List Xiaomi Sebagai “Perusahaan Militer Komunis China’

January 15, 2021
Next Post
GEMPA TURKI: Korban Jiwa Bertambah Jadi 75 Orang, 1000 Orang Terluka

GEMPA TURKI: Korban Jiwa Bertambah Jadi 75 Orang, 1000 Orang Terluka

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021
  • Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang
  • Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia
  • Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak
  • Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.