ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memutuskan menghentikan proyek grass root refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dengan dihentikannya pengerjaan Kilang Bontang, maka pembangunan kilang baru oleh Pertamina hanya dilakukan di Tuban.
Pertamina juga tetap menggarap proyek Refinery Development Master Program (RDMP) atau revitalisasi empat kilang yakni di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Plaju. Beberapa kilang akan disinergikan dengan proyek petrokimia.
“Tahun ini, kita hanya bangun satu kilang baru dengan empat kilang existing, yang baru hanya di Tuban, sementara yang Bontang kita tidak jadi,” kata Nicke dalam forum rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020).
Menurut Nicke, penghentian tersebut disesuaikan dengan permintaan (demand). Selain itu juga Pertamina belum mendapat mitra baru setelah ditinggal oleh mitra lama yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) asal Oman.
Pertamina dan OOG sudah sempat menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Kilang Bontang. Komitmen yang dilakukan Desember 2018 ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan Petrokimia di Bontang. (ATN)
Discussion about this post