ASIATODAY.ID, HONG KONG – Ribuan demonstran pro-demokrasi di Hong Kong memblokade sejumlah ruas jalan menuju area bandara internasional, dalam gelombang aksi protes di pekan ke-13 pada Minggu (1/9/2019).
Akibat aksi ini, sejumlah perjalanan kereta api menuju bandara juga terganggu. Warga yang ingin mencapai terminal keberangkatan atau kedatangan terpaksa harus berjalan kaki.
Meski begitu, sebagian besar penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dikabarkan berlangsung seperti biasa, dengan ada beberapa penundaan jadwal.
Dilansir dari laman BBC, ribuan pedemo berkumpul di sebuah stasiun bus utama dekat Bandara Internasional Hong Kong pada Minggu pagi. Staf bandara yang dibantu polisi menghentikan pergerakan massa.
Para pengunjuk rasa kemudian bergerak ke beberapa bagian lain, dan memblokade sejumlah ruas jalan serta titik perlintasan moda transportasi lain.
Bandara Internasional Hong Kong dibangun di pulau kecil Chek Lap Kok, dan hanya bisa dicapai via rangkaian jembatan.
“Jika kami mengganggu aktivitas bandara, maka akan ada banyak orang asing yang membaca berita mengenai Hong Kong,” kata seorang pedemo.
Jadwal kereta bandara menuju Chep Lap Kok sempat dihentikan sementara. otoritas setempat mengatakan, hal tersebut terjadi karena adanya sejumlah penghalang yang dilemparkan demonstran ke rel kereta.
Saat polisi antihuru-hara datang, para pedemo sempat membuat barikade, sebelum akhirnya meninggalkan area bandara dengan berjalan kaki.
Agustus lalu, demonstran sempat membekukan aktivitas di bandara selama beberapa hari. Kala itu, ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan.
Sabtu lalu, polisi dan pengunjuk rasa pro-demokrasi sempat bentrok di beberapa wilayah Hong Kong. Aparat keamanan sempat menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.
Rangkaian foto di media sosial memperlihatkan polisi menggunakan tongkat dan semprotan merica ke sekelompok orang di stasiun bawah tanah. Polisi mengaku datang ke stasiun karena menerima laporan adanya “pengunjuk rasa radikal.”
Unjuk rasa pada Sabtu 31 Agustus bertepatan dengan peringatan lima tahun pemerintah Tiongkok yang melarang adanya pemilihan umum demokratik secara menyeluruh di Hong Kong.
Koresponden BBC China Stephen McDonnell mengatakan gelombang protes di Hong Kong kini telah memasuki bulan ketiga, dan belum terlihat ada tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Gelombang protes terbaru di Hong Kong awalnya dipicu Rancangan Undang-Undang Ekstradisi, yang kini meluas menjadi aksi menegakkan demokrasi di seantero Hong Kong.
Hong Kong adalah bekas koloni Inggris, yang sudah dikembalikan ke Tiongkok pada 1997 di bawah sistem “Satu Negara, Dua Sistem.” Sistem tersebut menjamin otonomi Hong Kong.
Serang Stasiun MTR
Demonstran Hong Kong juga dilaporkan menyerang Stasiun MTR untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap pengaruh Tiongkok. Kali ini, Stasiun MTR Tung Chung jadi sasaran.
Mereka menyerbu stasiun dan merusak kamera CCTV, kaca, serta pintu. Mereka juga memblokade jalan yang menuju Bandara Internasional Hong Kong.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin 2 September 2019, pedemo juga merusak mesin tiket yang ada di stasiun. Mengetahui aksi tersebut, polisi anti huru-hara segera menuju stasiun dan memperketat pengamanan stasiun lainnya.
Kepolisian Hong Kong mengonfirmasi bahwa Stasiun MTR Tung Chung rusak parah. Pedemo juga sempat menyerang warga sipil yang ada di stasiun.
“Pedemo telah benar-benar mengabaikan aturan untuk protes damai dan menyerang warga sipil,” ujar salah satu anggota polisi Hong Kong.
Melihat rusaknya stasiun MTR Tung Chung, bukan tidak mungkin pedemo akan bergerak ke stasiun lainnya. Polisi menegaskan, segera mengambil tindakan terkait kerusuhan ini.
Gelombang protes terbaru di Hong Kong awalnya dipicu Rancangan Undang-Undang Ekstradisi, yang kini meluas menjadi aksi menegakkan demokrasi di seantero Hong Kong. Demonstrasi di Hong Kong kini hampir memasuki bulan ketiga.
Hong Kong adalah bekas koloni Inggris, yang sudah dikembalikan ke Tiongkok pada 1997 di bawah sistem “Satu Negara, Dua Sistem.” Sistem tersebut menjamin otonomi Hong Kong. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post