ASIATODAY.ID, JAKARTA – Satwa Gajah telah menjadi satu komoditas pariwisata yang sudah lama populer di Asia.
Ketika mengunjungi tempat wisata Gajah, seringkali wisatawan berinteraksi dengan satwa langka ini.
Para pengunjung bahkan tak segan melakukan berbagai kegiatan, seperti memandikan Gajah di sungai hingga melakukan perjalanan dengan menungganginya.
Namun, sebenarnya hal itu bukanlah perilaku normal terhadap Gajah yang merupakan satwa liar.
Mengutip mirror.co.uk, Selasa (25/8/2020), ternyata banyak Gajah yang menderita karena mengalami siksaan agar tidak menjadi liar dengan wisatawan.
Agar dapat tunduk dan patuh, mahout (pelatih gajah) memukul satwa ini dengan tongkat dan mengikatnya dengan tali.
Diketahui dalam lima tahun terakhir, wisata memandikan Gajah di Thailand meningkat tiga kali lipat.
Para konservasionis mengatakan para Gajah tersebut menderita dan menjalani proses pelatihan yang kejam agar dapat ditangani.
Perlindungan Hewan Dunia (WAP) meninjau 357 tempat yang menampung lebih dari 3.800 Gajah di Thailand, India, Laos, Kamboja, Nepal, Sri Lanka dan Malaysia.
Ditemukan 2.390 Gajah yang menderita dengan kondisi mengerikan di 208 tempat dan hanya 279 ekor Gajah yang dipelihara dengan baik.
Menurut Ahli konservasi Jane Goodall, banyak dari Gajah ini telah ditangkap saat masih kecil dari alam liar dan ada juga yang dikembangbiakkan di penangkaran.
Anak-anak Gajah tersebut dipisahkan dari keluarga mereka dan mengalami siksaan seperti dipukul hingga mereka tunduk.
“Seperti kita (manusia), Gajah tahu suka dan duka, ketakutan dan depresi. Seperti kita, mereka merasakan sakit. Penyiksaan ini berlangsung sampai keinginan mereka hancur dan mereka menuruti mahout mereka melalui rasa takut,” ujar Goodal.
Thailand sendiri merupakan negara dengan jumlah penangkaran Gajah terbesar di Asia. Jumlah penangkaran di negeri itu bertambah 70 persen selama 10 tahun terakhir.
Dari laporan, jumlah tempat wisata yang menawarkan kesempatan untuk mendekati Gajah meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Katheryn Wise, Manajer Kampanye Satwa Liar untuk Perlindungan Satwa Dunia mengatakan, peningkatan tajam di tempat-tempat yang menawarkan pencucian Gajah bukanlah hal yang positif. (ATN)
Discussion about this post