ASIATODAY.ID, JAKARTA – Rusia dan negara-negara Islam memiliki banyak pandangan yang sama tentang urusan global dan perkembangan geopolitik.
Duta besar Suriah untuk Moskow, Bashar Jaafari mengatakanhal itu di sela Forum Ekonomi Internasional Rusia di kota Kazan.
Menurut Jaafari, Moskow dan negara-negara Muslim harus mengirimkan pesan politik yang sangat jelas tentang visi bersama ini, karena ini mendesak bagi dunia untuk mendengarnya.
Dia menganggap pernyataan yang dibuat dalam Forum Ekonomi Internasional Rusia, yang juga menampung Forum `Rusia-Dunia Islam` dengan lebih dari 7.000 peserta dari 85 negara, sebagai penguatan pandangan ini.
“Saya mendengar hari ini pernyataan yang begitu indah dan bermanfaat dan sangat menarik datang dari sana-sini, dari para peserta,” kata dia, sembari menyerukan deklarasi politik formal untuk ditandatangani oleh para pemimpin Rusia dan Islam.
Jaafari mengatakan model hubungan internasional yang ada perlu segera diubah.
“Dunia perlu segera beralih dari sistem unipolar ke sistem multipolar,” kata dia.
Dia juga menekankankan perlunya lebih banyak keseimbangan dan lebih banyak keadilan.
“Sanksi yang cukup, invasi, pemerintah yang digulingkan,” kata duta besar, menunjukkan bahwa orang-orang muak dengan kebijakan luar negeri Washington dan sekutunya yang berperang.
Utusan itu menuduh Washington melakukan kebijakan munafik, dengan mengatakan mendukung integritas teritorial dan kemerdekaan Suriah hanya dalam nama selama pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, sambil tetap menduduki sebagian wilayahnya.
Selain menargetkan Damaskus dengan sanksi, mereka mencuri minyak dan gas kami, dan panen gandum kami, menyebabkan kerusakan ekonomi yang sangat besar bagi bangsa kami,” kata Jaafari.
Dia juga memuji apa yang dia sebut sebagai sejarah hubungan selama satu abad antara Suriah dan Rusia, hubungan yang melampaui tingkat strategis.
Awal bulan ini, Suriah diundang kembali ke Liga Arab setelah skorsing 12 tahun dari organisasi tersebut.
Keputusan itu menyusul pertemuan tingkat tinggi di Amman antara Suriah, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan Irak, di mana semua pihak berjanji untuk mendukung Suriah dan lembaga-lembaganya untuk membangun kendali atas semua wilayahnya dan menegakkan aturan hukum.
Damaskus juga memulihkan hubungan diplomatik dengan Riyadh bulan ini, hampir satu dekade setelah negara tersebut memutuskan hubungan. (Russia Today)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post