ASIATODAY.ID, MOSKOW – Rusia mengizinkan koridor kemanusiaan di Ukraina.
Langkah ini diambil sesuai kesepakatan perundingan antara delegasi Rusia dan Ukraina di perbatasan Ukraina-Belarusia pada Kamis lalu.
“Rusia akan mengizinkan koridor kemanusiaan di Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Times, Sabtu (5/3/2022).
Pasukan Rusia dilaporkan akan menghentikan penembakan pada pukul 10.00 waktu Moskow. Langkah ini diambil untuk memungkinkan koridor kemanusiaan, keluar dari kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina.
Kedua negara yang sedang berperang ini menyepakati perlunya koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari zona perang.
Kesepakatan ini menjadi kemajuan pertama dalam dialog kedua negara usai invasi Rusia pada Kamis pekan lalu.
Ribuan orang diperkirakan tewas atau terluka sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua berlangsung. Hal itu telah menyebabkan 1 juta warga sipil terpaksa mengungsi.
Perang juga telah memukul ekonomi Rusia dan ketakutan terhadap konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.
Akan tetapi, pasukan Rusia terus mengepung dan menyerang kota-kota Ukraina, termasuk Mariupol yang merupakan kota pelabuhan utama di timur yang telah dibombardir sehingga tanpa air atau listrik.
Para pejabat mengatakan mereka tidak dapat mengevakuasi mereka yang terluka. Setelah pembicaraan di lokasi yang dirahasiakan, Rusia mengatakan, ‘kemajuan substansial’ telah dibuat sementara pihak Ukraina menyatakan upaya bantuan untuk masyarakat sipil belum sebagaimana yang diharapkan pihak Ukraina.
Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan penghentian sementara pertempuran di lokasi tertentu juga dimungkinkan.
Artinya, koridor kemanusiaan itu sendiri akan ada di tempat tertentu sehingga dimungkinkan untuk melakukan gencatan senjata selama evakuasi. (ATN)
Discussion about this post