• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
Saturday, February 4, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Rusia Usir Diplomat Jepang

by Redaksi Asiatoday
September 27, 2022
in Diplomat Corner
1 min read
0
Sanksi Balasan, Rusia Tutup Jalur Penerbangan dari 36 Negara

Negeri Rusia. Dok

ASIATODAY.ID, MOSKWA – Rusia telah menahan seorang diplomat Jepang yang berbasis di kota timur Vladivostok karena melakukan pekerjaan terkait spionase.

Akibat tindakan itu Rusia mengusir pejabat tersebut dengan status non grata.

“Seorang diplomat Jepang ditahan karena menerima informasi rahasia dengan imbalan uang tentang kerja sama Rusia dengan negara lain di kawasan Asia-Pasifik,” kata dinas keamanan Rusia FSB dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

RelatedPosts

Ulah Spionase, Antony Blinken Batal Berkunjung ke China

Indonesia Sampaikan Protes Diplomatik ke Dubes Swedia Soal Pembakaran Al-Qur’an

Dubes Latvia Diusir dari Rusia

Diplomat itu juga telah meminta informasi tentang “dampak sanksi Barat” di wilayah Primorsky timur, menurut FSB seperti dikutip CNA, Selasa (27/9/2022).

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa diplomat itu diperintahkan untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.

FSB menyatakan telah mengajukan protes ke Tokyo melalui saluran diplomatik dan menyatakan diplomat yang diidentifikasi sebagai konsulat jenderal di Vladivostok, Motoki Tatsunori, persona non grata.

FSB mendistribusikan video pendek yang dikatakan menunjukkan diplomat itu mengakui bahwa dia telah melanggar hukum Rusia.

Rusia menganggap Jepang sebagai negara “bermusuhan”, sebutan yang sama dengan semua negara Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutu termasuk Inggris dan Australia.

Moskow dan Tokyo saling menjatuhkan sanksi dan pengusiran diplomat sejak 24 Februari ketika Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Tokyo memiliki hubungan yang kompleks dengan Moskow sebelum invasi Ukraina dan kedua belah pihak belum menandatangani perjanjian damai pasca-Perang Dunia II.

Upaya untuk melakukannya terhambat oleh perselisihan yang telah berlangsung lama atas pulau-pulau yang dikendalikan oleh Rusia. (ATN)

Tags: JepangRusia
Previous Post

World Bank: Landscape Ekonomi Asia Berubah Sangat Cepat

Next Post

Indonesia dan Rusia Jajaki Kerja Sama Ekspor Produk Perikanan

Next Post
Indonesia dan Rusia Jajaki Kerja Sama Ekspor Produk Perikanan

Indonesia dan Rusia Jajaki Kerja Sama Ekspor Produk Perikanan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangun Pabrik Baru, Daihatsu Tambah Investasi Rp2,9 Triliun di Indonesia
  • Permintaan China Dongkrak Harga ICP Indonesia
  • OCBC NISP Gugat Pemilik Gudang Garam (GGRM) Senilai Rp1 Triliun
  • Inggris Siap Investasi Rp19,3 Triliun di Proyek MRT Fase 3 Jakarta
  • Presiden Jokowi Tekankan ASEAN Tidak Boleh Jadi Proxy Siapapun
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian