ASIATODAY.ID, JAKARTA – Proyek kerja sama Taiwan dan Amerika Serikat telah berhasil meluncurkan Satelit Formosat-7 pada tanggal 25 Juni tahun lalu.
Baru-baru ini, NARLabs National Space Organisation Taiwan mengumumkan bahwa data cuaca yang diterima akan diumumkan kepada publik dan digunakan untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca di seluruh dunia.
Dalam keterangan tertulis Kemlu Taiwan (MOFA) Kamis (12/3/2020), dijelaskan bahwa Satelit Formosat-7 dikembangkan oleh NARLabs National Space Organisation Taiwan bersama dengan National Oceanic and Atmospheric Administration Amerika Serikat (NOAA), dan merupakan proyek kerja sama terbesar di bidang iptek antara keduanya.
Satelit Formosat-7 secara keseluruhan terdiri dari 6 buah satelit. Pada tanggal 25 Juni 2019, satelit tersebut telah diluncurkan ke ketinggian 720 kilometer di atas permukaan laut dengan menggunakan sebuah roket.
“Saat ini, 2 buah satelit sudah mengorbit di ketinggian 550 kilometer, dan pada bulan Februari 2021 seluruh satelit diperkirakan akan selesai mengorbit untuk menempati posisi masing-masing,” tulis MOFA.
Satelit Formosat-7 juga dijuluki sebagai “termometer pengukur suhu bumi dari luar angkasa”, karena dapat dengan akurat mengukur suhu, tingkat kelembapan, dan tekanan udara di atmosfer.
Selain itu, karena satelit Formosat-7 ditempatkan di atas area garis lintang rendah (sekitar garis khatulistiwa), satelit tersebut juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data pengamatan di kawasan laut tropis yang selama ini dinilai masih sangat kurang.
Sejak tanggal 10 Desember tahun lalu, satelit Formosat-7 telah mulai menyediakan data pengamatan cuaca sebagai langkah percobaan. Menurut data statistik, selama 3 bulan terakhir sudah ada 7 juta data yang terkumpul dan digunakan oleh para ahli dari 31 negara.
Wakil Kepala Central Weather Bureau (CWB), Cheng Chia-ping, menjelaskan saat ini CWB telah menggunakan data yang diterima dari Formosat-7 dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Pada bulan Agustus hingga bulan Oktober tahun lalu, jalur yang akan dilewati oleh 10 angin topan dari kawasan barat daya Samudera pasifik, dapat diprediksi dengan tingkat akurasi meningkat 7 persen. Selain itu, Formosat-7 juga dapat digunakan untuk mengamati tingkat kepadatan ion dalam ionosfer.
Demi memaksimalkan penggunaan data yang dihasilkan oleh Formosat-7, NARLabs National Space Organisation telah menjalin kerja sama dengan CWB, National Central University (NCU) dan National Cheng Kung University (NCKU) untuk mengembangkan Sistem Proses Okultasi Radio Taiwan (Taiwan Radio Occultation Process System, TROPS), agar dapat menyediakan data okultasi ionosfer kepada berbagai lembaga akademik Taiwan sebagai bahan penelitian. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post