ASIATODAY.ID, JAKARTA – Tahun 2022 dan 2023 akan menjadi momentum paling menentukan bagi Indonesia.
Pasalnya, pada tahun tersebut Indonesia akan menyelenggarakan dua event yang sangat prestisius pada forum internasional yaitu Presidensi G20 pada 2022 dan ASEAN Chairmanship 2023.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara di forum International Seminar Call for Paper ASEAN Chairmanship 2023 dengan tema ‘Advancing The Concept of ASEAN Regionalism: Regional Value Chain and Connectivity, Recovery, and Collective Competitiveness’, Senin (13/12/2021) secara virtual.
“Tahun 2023 akan menjadi sangat-sangat penting bagi Indonesia, karena di 2022 kita memegang dan akan menyelesaikan tugas Presidensi G20, dan akan langsung melanjutkan sebagai ASEAN Chairmanship dan ASEAN Plus Three Co-Chairmanship. Apa artinya? Artinya, Indonesia mampu memainkan peran yang sangat aktif dan signifikan di forum internasional. Maka sangat penting bagi kita untuk mengatur agenda dengan cara yang sangat strategis” jelas Wamenkeu dikutip dari siaran pers, Selasa (14/12/2021).
Tahun 2023, pemulihan akan masih berlanjut. Maka, ketika Indonesia menjabat sebagai ASEAN Chairmanship pada saat itu, sangat penting bagi Indonesia untuk menempatkan isu-isu penting yang berkaitan dengan pemulihan yang berkelanjutan sebagai isu yang akan dibahas pada serangkaian pertemuan ASEAN dan ASEAN Plus Three 2023.
Wamenkeu mengatakan bahwa negara yang sedang memegang ASEAN Chairmanship, maka secara otomatis negara tersebut juga akan menjadi Co-Chairmanship ASEAN Plus Three, dimana forum pertemuan negara-negara ASEAN ditambah dengan tiga negara lainnya yaitu Jepang, China dan Korea.
“Kita juga tidak menutup mata pada agenda jangka menengah dan panjang seperti perubahan iklim. Sangat penting bagi Indonesia untuk terus berambisi pada target perubahan iklim untuk negara kita. Ini sangat penting untuk generasi kita selanjutnya tetapi pada saat yang sama sangat penting untuk sangat berhati-hati dalam menghitung dampak dan juga pembiayaan melalui anggaran negara yang akan dibutuhkan untuk itu,” lanjut Wamenkeu.
Wamenkeu juga mengatakan bahwa kerja sama ASEAN menjadi sangat penting dalam mempromosikan lapangan kerja, konektivitas, dan value chain global yang jauh lebih baik di antara negara-negara ASEAN.
“Saya harap bahwa seminar Internasional ini dapat mengatasi masalah tersebut sedini mungkin karena penting bahwa ketika Indonesia menjadi ASEAN Chairmanship pada tahun 2023, kita tidak hanya dapat memasukkan agenda, tetapi juga untuk menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia dan regional tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang,” tutup Wamenkeu. (ATN)
Discussion about this post