ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, sejak diaktifkannya pasar modal kembali oleh Mantan Presiden Soeharto 42 tahun silam, tepatnya pada 10 Agustus 1977 lalu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia waktu itu, masih Rp2,73 miliar.
“Namun setelah 42 tahun kapitalisasi pasar itu, kita telah tumbuh 2.600 kali dengan nilai Rp7,173 triliun,” kata Darmian saat menghadiri acara Capital Market Summit 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Menurut Darmian, pada periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 6.280%. Hal tersebut beribu-ribu kali dari 98 poin pada 1977 menjadi 6.253 pada 21 Agustus 2019.
Selain itu, jumlah investor pasar modal, baik saham, obligasi, reksa dana, juga terus bertambah seiring dengan tingkat literasi investasi, penerbitan produk baru dan dukungan sosialisasi dari pelaku pasar.
Darmian menjelaskan, pada 15 Agustus 2019 yang lalu pasar modal Indonesia telah mencatat Single Investor Identification (SID) menembus 1 juta orang, tepatnya sebanyak 1.000.049 orang.
“Akhir tahun 2018, jumlah SID Indonesia juga sudah naik signifikan, dimana per 26 Desember 2018 jumlah SID naik 44% menjadi 1.617 367 SID dari 1.122.668 SID di tahun 2017. Jumlah tersebut merupakan akumulasi investor saham, surat utang (obligasi), reksa dana, Surat Berharga Negara ( SBN), dan warkat,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post