ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Konsultasi ke-26 Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI Jepang) secara virtual pada Jumat (28/8).
Pertemuan ini merupakan rangkaian Pertemuan AEM yang berlangsung pada 22—29 Agustus 2020.
Mendag Agus mengungkapkan, pada pertemuan tersebut para menteri mengapresiasi upaya- upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara ASEAN dan Jepang di masa pandemi Covid-19.
Para menteri juga menyambut baik rekomendasi yang diberikan dalam menciptakan “new era business environment” melalui percepatan digitalisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan penguatan rantai pasok regional.
“ASEAN dan Jepang perlu melakukan terobosan dalam memulihkan kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 melalui percepatan digitalisasi aktivitas perdagangan dan perwujudan kebijakan yang inovatif,” kata Mendag Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (31/8/2020).
Untuk itu, para menteri menyambut baik usulan Jepang untuk melaksanakan Dialogue for Innovative and Sustainable Growth (DISG) yang merupakan salah satu aksi konkrit dari ASEAN- Japan Economic Resilience Action Plan yang telah diluncurkan pada 29 Juli 2020.
Para menteri juga menyambut baik implementasi the First Protocol to Amend AJCEP Agreement oleh lima Negara Anggota ASEAN dan Jepang. Ditargetkan, implementasi penuh protokol tersebut oleh seluruh pihak ASEAN dan Jepang dapat terlaksana pada November 2020.
Protokol ini akan memperdalam dan memperluas kerja sama ekonomi ASEAN dan Jepang yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kedua pihak di masa pandemi Covid-19.
Sebelum berlangsungnya Pertemuan Konsultasi ke-26 Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)- Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI Jepang), para menteri melakukan dialog dengan Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry in ASEAN (FJCCIA), ASEAN-Japan Business Council, dan The Japan External Trade Organization (JETRO).
Pertemuan Konsultasi AEM-Hong Kong, China (AEM-HKC)
Sebelumnya pada hari yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo telah mewakili Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Konsultasi AEM-Hong Kong, China (AEM-HKC) ke-4.
Dirjen Iman mengungkapkan, para menteri mendorong implementasi penuh persetujuan ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA) dan ASEAN-Hong Kong, China Investment Agreement (AHKIA) oleh semua pihak pada tahun ini mengingat Kamboja masih dalam tahap akhir proses prosedur internal ratifikasi.
“Indonesia telah mengimplementasikan Perjanjian AHKFTA dan AHKIA sejak 4 Juli 2020. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sektor swasta akan melakukan serangkaian outreach program untuk menginformasikan para pemangku kepentingan mengenai fasilitas dan preferensi yang ditawarkan perjanjian ini,” ujar Iman.
Para menteri menyerukan pentingnya tindakan kolektif dan kerja sama internasional untuk bangkit menghadapi dampak ekonomi Covid-19 yang dapat dilakukan melalui melalui AHKFTA dan AHKIA.
Iman menambahkan, guna memanfaatkan perjanjian tersebut, Indonesia akan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO) di Jakarta untuk meningkatkan bisnis antara Indonesia dengan Hong Kong dan China, sekaligus memanfaatkan Hong Kong dan China sebagai batu loncatan penetrasi yang lebih dalam ke pasar China.
Pada pertemuan tersebut, para menteri juga menyambut baik tahap 1 proyek proposal Economic and Technical Cooperation (ECOTECH) Work Program 2020 dan mendorong agar proyek tersebut segera dilaksanakan pada tahun ini. (AT Network)
Discussion about this post