ASIATODAY.ID, TAIPEI – Taiwan meminta dukungan komunitas internasional agar bisa berpartisipasi dalam Sidang Umum PBB ke-77 yang akan diselenggarakan pada tanggal 13 September 2022 di New York, dan sesi debat akan dilaksanakan pada tanggal 20-26 September.
Sidang Umum tahun ini mengangkat tema “A watershed moment: transformative solutions to interlocking challenges” (Momen Menentukan: Solusi Transformatif terhadap Tantangan-tantangan yang Saling Terkait), yang merefleksikan berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh komunitas internasional, seperti pandemi Covid-19, invasi Rusia terhadap Ukraina, krisis energi dan pangan, perubahan iklim, serta ancaman terhadap rantai pasokan.
Semua tantangan tersebut telah menempatkan dunia pada suatu momen menentukan di mana seluruh dunia harus bekerja sama untuk membentuk dunia yang berkelanjutan dan berketahanan.
Akhir-akhir ini China dengan sengaja meningkatkan ancaman militer terhadap Taiwan, dan berniat mengubah status quo secara sepihak. Hal tersebut melanggar isi Piagam PBB yang melarang penggunaan kekuatan militer, dan prinsip penyelesaian konflik secara damai.
Tahun ini, Taiwan kembali meminta negara-negara sahabat diplomatik untuk menyuarakan aspirasi Taiwan dalam sesi debat, serta menyampaikan surat pernyataan bersama kepada Sekretaris Jenderal PBB Antόnio Guterres.
Surat tersebut meminta Sekjen PBB untuk menaruh perhatian terhadap 23 juta masyarakat Taiwan yang dimarginalisasi dengan tidak semestinya di luar tubuh PBB; melaksanakan nilai hak asasi manusia universal yang direpresentasikan oleh PBB; serta merealisasikan visi “tidak ada satu orang pun yang ditinggalkan”.
Selama bertahun-tahun China menekan PBB, dan dengan salah menginterpretasikan resolusi 2758, yang mengakibatkan Taiwan dimarginalisasi di luar tubuh PBB.
Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan kembali menegaskan resolusi PBB 2758 tidak memberikan amanat kepada Republik Rakyat China (PRC) untuk mewakili Taiwan dalam PBB.
“ROC (Taiwan) dan PRC tidak memiliki yurisdiksi atas satu sama lain,” tegas Menlu Taiwan, Joseph Wu, dikutip Senin (12/9/2022).
Menlu Joseph Wu juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk memperhatikan dan mengecam tindakan militer provokatif tidak bertanggung jawab, dan telah merusak perdamaian dan stabilitas yang dilakukan China.
“Taiwan adalah mitra yang dapat dipercaya dan tidak tergantikan dalam komunitas internasional. Dalam menghadapi tantangan global yang terjadi saat ini, komunitas internasional harus menerima partisipasi Taiwan,” imbuhnya.
Tahun ini MOFA meluncurkan film pendek berjudul “Uluran Tangan Taiwan”, yang memperlihatkan keragaman budaya, kebebasan, demokrasi, dan kontribusi nyata Taiwan bagi dunia.
Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman komunitas internasional terhadap pencapaian Taiwan dalam bidang-bidang terkait, di sela-sela pelaksanaan Sidang Umum PBB, Taiwan akan menyelenggarakan kegiatan bertema “Pembangunan Berkelanjutan”, dan “Inovasi”, di antaranya mengenai peluncuran laporan nasional evaluasi mandiri ke-2, dan pengalaman Taiwan dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. (ATN)
Discussion about this post