ASIATODAY.ID, JAKARTA – Di tengah booming industri mobil listrik di dunia, produsen mobil listrik yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Tesla, masih menjadi rolmodel tentang mobil masa depan ini. Saat ini, Taiwan menjadi pemasok terbesar untuk suku cadang mobil listrik Tesla.
“75 persen suku cadang Tesla berasal dari Taiwan. Banyak produsen mobil di berbagai negara yang merancang mobil listrik juga menggunakan komponen dari perusahaan di Taiwan,” demikian siaran pers Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taipei atau Taipei Economy and Trade Office (TETO) yang diterima di Jakarta, Senin (22/4/2021).
Disebutkan, dari perspektif energi, lingkungan, dan perkembangan teknologi, peran mobil listrik di masa depan dalam menggantikan mobil berbahan bakar konvensional sangat besar dan tak terhindarkan. Semua produsen mobil besar di dunia harus ikut mengembangkan mobil listrik.
Otak paling penting dari mobil listrik adalah chip semikonduktor otomotif, yang harus bergantung pada Taiwan untuk diproduksi oleh perusahaan semikonduktor di sana. Bahkan, beberapa minggu lalu, para pejabat tingkat tinggi di Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang langsung meminta bantuan Taiwan untuk dapat meningkatkan chip otomotifnya demi menghindari dilema penangguhan produksi di perusahaan mobil negara mereka sendiri.
Taiwan telah terkenal di dunia dengan industri elektronik, industri teknologi tinggi, dan industri mesin selama bertahun-tahun. Taiwan memiliki banyak tenaga ahli di bidang perangkat lunak dan perangkat keras.
Rantai pasokan berbagai industri terkait cukup lengkap, dari hulu hingga hilir, dan telah menghasilkan banyak perusahaan yang memproduksi komponen kendaraan listrik. Lebih penting lagi, pabrikan Taiwan penuh dengan fleksibilitas dan inovasi, terutama ketika dihadapkan pada masalah dalam pengembangan suku cadang baru atau dalam peningkatan spesifikasi kinerja produk.
“Fukuta Taiwan memproduksi motor penggerak (dinamo) Tesla. Pada 2005, dua tahun setelah berdirinya Tesla, petinggi perusahaan itu mengunjungi Taiwan untuk mencari produsen yang memproduksi motor penggerak mobil listrik,” tulis TETO.
Awalnya, Fukuta tidak memiliki pengalaman dalam pembuatan dinamo mobil, tetapi karena permintaan Tesla, Fukuta berhasil mengubah dinamo mereka yang berat awalnya 400 kg menjadi dinamo mobil yang beratnya hanya 60 kg. Fukuta menjadi mitra senior kerja sama dengan Tesla selama lebih dari sepuluh tahun.
Perusahaan Taiwan lainnya, Petrokimia Chang Chun (Chang Chun Petrochemical) dapat memproduksi foil tembaga untuk elektroda negatif baterai lithium. Saat ini hanya ada Petrokimia Changchun Taiwan dan beberapa perusahaan di Jepang yang dapat memproduksi foil tembaga khusus yang ketebalannya hanya 5 mikron, lebih tipis dari rambut, yang menjadi komponen vital dari aki mobil Tesla.
Selain itu, ada banyak perusahaan Taiwan berkualitas tinggi yang telah memasuki rantai pasokan komponen Tesla. Oleh karena perusahaan Taiwan memiliki fondasi yang kokoh dalam IT, mesin, dan teknik kimia, dan mereka dapat dengan cepat mengembangkan produk baru kapan saja sesuai kebutuhan Tesla. Sehingga, Tesla sangat bergantung kepada Taiwan. Bisa dikatakan bahwa tanpa perusahaan Taiwan, tidak akan ada Tesla.
Kini, perusahaan Taiwan tidak hanya memasuki rantai pasokan Tesla. Industri elektronik, teknologi, mesin, dan kimia Taiwan telah berkembang pesat dalam waktu yang lama. Selain itu, terdapat pula ekosistem industri komponen otomotif yang lengkap, baik pada perangkat lunak maupun perangkat keras. Kondisi ini membuat banyak perusahaan Taiwan telah menjadi mitra yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan mobil listrik utama dunia.
Menurut data statistik, setidaknya ada 800 perusahaan besar dan kecil di Taiwan yang menyediakan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi yang dibutuhkan oleh produsen mobil listrik utama dunia. Di antara 800 perusahaan itu bahkan ada yang sama sekali belum pernah berhubungan dengan industri otomotif.
Justru, karena teknologi dan suku cadang yang dibutuhkan untuk mobil listrik tidak sama dengan mobil bahan bakar konvensional, banyak perusahaan teknologi di Taiwan telah mampu memasuki industri mobil listrik.
Contohnya, perusahaan Calin Technology yang menerapkan teknologi LiDAR, yang digunakan untuk memandu rudal jelajah, ke mobil listrik. Dengan teknologi ini, mobil listrik dapat mendeteksi kondisi 200 meter di depannya secara akurat.
Lalu, Hiwin Technologies telah mengembangkan sistem kemudi presisi digital yang diperlukan untuk mobil listrik dan kualitasnya bahkan melebihi produk Jerman dan Jepang. Phihong Technology juga bekerja sama dengan Audi Motors Jerman dan menjadi perusahaan pertama di Asia yang membangun stasiun pengisian daya 360 kilowatt, yang dapat mengisi daya mobil listrik dengan cepat. Cukup pengisian 10 menit telah dapat menempuh jarak 600 km.
Masing-masing dari 800 perusahaan Taiwan ini memiliki teknologi unik, yang membuat pabrik mobil besar di seluruh dunia memilih untuk bekerja sama dengan Taiwan. Sederhananya, perusahaan Taiwan dapat memproduksi dan menyediakan berbagai teknologi dan suku cadang untuk mobil listrik, dari perangkat lunak hingga perangkat keras.
Perusahaan di Taiwan juga memiliki inovasi yang mengagumkan, yaitu menciptakan semacam “Android” untuk industri mobil listrik. Sebagai salah satu dari dua kubu sistem telepon pintar terbesar, kelebihan dari fitur Android adalah terbuka, yaitu semua produsen dapat menggunakan sistem tersebut dan terbuka untuk penyesuaian produksi.
Perusahaan Foxconn/Hon Hai asal Taiwan juga ingin mentransplantasikan konsep ini ke mobil listrik. Tahun lalu, Foxconn secara resmi mendirikan Aliansi Mobil Listrik MIH, menciptakan platform mobil listrik MIH, dan mengundang semua pelaku industri yang berminat di seluruh dunia untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Mereka setiap saat dapat menyediakan perangkat lunak, perangkat keras, dan teknologi yang diperlukan untuk platform mobil listrik.
Saat ini terdapat lebih dari 1.000 perusahaan perangkat keras maupun lunak dari Taiwan dan negara lain yang berpartisipasi dalam aliansi tersebut. Semuanya dapat berkontribusi pada platform mobil listrik MIH.
Ke depan, jika sebuah perusahaan ingin memproduksi mobil listrik maka tidak perlu memulai dari awal asalkan langsung menggunakan platform mobil listrik MIH dan melakukan penyesuaian. Platform mobil listrik MIH sama seperti Android, yang dapat dihubungkan ke internet untuk memperbarui dan mengoptimalkan berbagai fungsi mobil melalui cloud, sehingga mobil listrik dapat berkembang seiring berjalannya waktu. (ATN)
Discussion about this post