ASIATODAY. ID, JAKARTA – Para pendukung Calon Presiden O2 dalam Pilpres 2019 kembali dibuat panas dingin setelah Prabowo Subianto berkunjung ke rumah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).
Prabowo dan Mega memang berteman. Keduanya pun pernah berpasangan pada Pilpres 2009 kendati dikalahkan SBY-JK. Dan selama Pemilu 2019 pun Megawati tak pernah menyingung atau menyindir sedikit pun tentang Prabowo.
Dalam pesan basa-basinya Megawati menyebut Prabowo datang ke rumah Mega karena kangen nasi gorengnya. Tapi pesan itu sebenarnya tidak penting karena bumbu racik kini sudah banyak dibuat secara instan. Siapa pun bisa membuat nasi goreng enak.
Namun yang lebih penting adalah di balik pesan politiknya, terutama setelah pertemuan ‘penting’ antara Presiden Jokowi dengan Prabowo di sebuah angkutan umum bernama MRT, Sabtu (13/7/1019).
Para pendukung 02 tentu sangat kecewa dengan kedua pertemuan tersebut. Kedua pertemuan yang sangat melukai emak-emak militan pendukung 02 selama kampanye.
![(TAJUK) Nasi Goreng Mbak Mega untuk Mas Bowo 2 (TAJUK) Nasi Goreng Mbak Mega untuk Mas Bowo 2](https://asiatoday.id/wp-content/uploads/2019/07/IMG-20190724-WA0053-1024x768.jpg)
Prabowo harus tahu bahwa mereka itu datang ke Jakarta dan mendukungnya dalam sejumlah aksi merogoh kocek sendiri. Bahkan seorang ibu dan juga anak-anak banyak yang membobok celengan ayamnya untuk mendukung perjuangan Prabowo selama kampanye.
Dan, anehnya sampai sekarang Prabowo tidak menjelaskan kepada publik terutama kepada emak-emak tentang makna pertemuan tersebut. Padahal mereka menunggu. Akhirnya para emak-emak pun terbelah dan antarteman pun jadi saling tuding.
Emak-emak dan juga para pendukung tidak memerlukan penjelasan dari orang-orang sekitar Prabowo yang memang berebut pengaruh dan kepentingan. Emak-emak ingin penjelasan langsung dari Prabowo terutama soal jargon kampanyenya adil dan makmur pasca Pilpres 2019 diimplementasikan.
Bolehlah Prabowo mengatakan bahwa pertemuan itu penting demi bangsa dan demi kelangsungan investasi serta pembangunan di Indonesia. Kalau bicara begitu anak-anak sekolah dasar pun bisa menghapalnya atau merapalnya.
Jangan-jangan ini soal deal kursi kabinet dan jabatan elite lainnya seperti lembaga-lembaga lainnya yang menjadi bahan bancakan selama ini. Apalagi sebelumnya sudah beredar rumors, Gerindra bakal mendapat jatah dua kursi di kabinet.
Bila itu yang terjadi, apalah arti nilai perjuanganan tulus emak-emak yang menginginkan perubahan itu. Negara hanya business as usual. Tak ada perubahan yang signifikan. Hanya ada badan kreatif tetapi tidak memiliki kreatifitas.
Negara hanya tempat investasi, babat hutan bangun pabrik dan buang limbah. Negara bukan tempat persemaian ide dan kreatifitas tetapi tempat penyeragaman wawasan dan pikiran.
![(TAJUK) Nasi Goreng Mbak Mega untuk Mas Bowo 3 (TAJUK) Nasi Goreng Mbak Mega untuk Mas Bowo 3](https://asiatoday.id/wp-content/uploads/2019/07/IMG-20190724-WA0048-1024x757.jpg)
Pak Prabowo memang sepertinya sudah lelah dengan politik kusut ala Indonesia. Kompromi tak bisa dihindari. Tapi, emak-emak kini mencoba mulai memisahkan secara tegas antara Prabowo dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Sampai saat ini Sandi masih memiliki prinsip tegas gaya anak muda berintegritas bukan tipe anak muda komprador.
Dalam sejumlah perbincangan dengan media, Sandi masih tegas untuk apapun hasilnya dia masih berkomitmen untuk berkiprah di luar pemerintahan karena dia mengakui pemilu kali ini sarat kecurangan.
Sandi tetap dengan gerakannya #Rumah Siap Kerja karena dia sangat khawatir dengan 61 persen pengangguran adalah anak-anak muda. Sandi juga tetap konsisten dengan gerakan ekonominya, Oke Oce.
Mudah-mudahan emak-emak masih memiliki harapan dengan sikap Sandi yang dikenal dengan sebutan ‘Papa Online’.
Tentu harapan itu harus terus dipupuk. Manusia tanpa harapan adalah robot dan pasti jiwanya sudah mati.
Tentu, emak-emak pun harus siap-siap dengan kejutan terbaru lagi dari Prabowo. Di meja mana lagi Prabowo akan bersua dan dengan siapa?
Dan para elite Gerindra juga harus siap-siap dalam Pemilu 2024 terempas menjadi partai medioker atau hanya cuma masuk dalam perhimpunan partai cheerleaders (pemandu sorak).
,’;\;\’\’
Discussion about this post