ASIATODAY.ID, BOGOR – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta bantuan rakyat untuk menangani pandemi coronavirus (Covid-19) di Indonesia.
Jokowi mengaku, Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menangani wabah mematikan ini. Untuk itu, perlu dukungan seluruh elemen bangsa.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tidak bisa, peran serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu melalui video yang disampaikan Biro Pers Sekretariat Presiden RI.
“Semua ini bukan hal yang mudah untuk kita semua, tetapi saya amat percaya jika kita mampu melalui kesulitan ini bersama, kita justru akan menjadi bangsa yang semakin kuat dan siap menyongsong masa depan yang lebih sejahtera,” tutur Presiden.
Menurut Presiden, kegotongroyongan menjadi kunci dalam menghadapi Covid-19.
“Kegotongroyongan harus terus kita gaungkan, kepedulian warga juga terjadi di bidang ekonomi. Banyak yang membantu tetangganya dengan membeli produk yang dijualnya,” ucap Presiden.
Presiden Jokowi mendapat cerita mengenai seorang warga yang bergejala Covid-19 di dalam suatu lingkungan. Para tetangga penderita saling membantu dan tidak mengucilkan. Tindakan tersebut menurut Presiden merupakan contoh yang patut ditiru.
“Gerakan-gerakan saling bantu tersebut harus diangkat, dimunculkan ke permukaan, bukan untuk disombongkan, tetapi untuk menjaga harapan, dijadikan sebagai inspirasi dan akan bermanfaat jika dapat ditiru ulang oleh yang lain secara masif,” ujar Presiden.
Aksi-aksi solidaritas tersebut, menurut Presiden Jokowi, adalah penegas sifat dan kebesaran bangsa Indonesia yakni bangsa gotong royong, bangsa pejuang yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal di tengah berbagai krisis.
“Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis, tetapi justru kita semakin peduli satu sama lain,” kata Presiden.
Presiden Jokowi pun kembali mengajak masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
“Penyebaran Corona dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dari kita sendiri. Ya, disiplin diri, mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama-dan terus menerus tidak boleh terputus,” tutur Presiden.
Hingga Minggu (19/4/2020), Pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 sebanyak 327 orang.
“Dengan demikian total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 6.575 kasus,” terang Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers reguler, Minggu (19/4/2020).
Data terbaru ini dihimpun dari rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. Penambahan kasus positif Covid-19 itu diperoleh dari hasil pemeriksaaan polymerase chain reaction (PCR).
Sementara, pasien meninggal ada penambahan kasus sebanyak 47 orang, sehingga total pasien yang meninggal mencapai 582 orang.
Sedangkan pasien sembuh ada tambahan 55 pasien sehingga total sudah 686 pasien yang telah sembuh.
Selanjutnya, untuk orang dalam pemantauan jumlahnya bertambah 2.539 orang menjadi 178.883 orang. Sedangkan untuk pasen dalam pengawasan 15.464 orang bertambah 2.667 orang.
3.033 Orang Positif di Jakarta
Episentrum kasus Covid-19 di Indonesia masih berada di Jakarta.
Per Minggu (19/4/2020), jumlah kasus mencapai 3.033 pasien positif Covid-19 di Jakarta. Dari seluruh pasien terjangkit Virus Corona ini, yang telah dinyatakan sembuh mencapai 234 orang, sementara 292 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, 2.534 orang pasien positif Covid-19 masih menjalani perawatan, dengan perincian 1.839 orang dirawat di RS dan 695 orang menjalani perawatan mandiri.
Sebanyak 1.786 kasus positif tersebar di 246 dari 267 kelurahan di lima wilayah Jakarta. Namun demikian, kasus positif yang masih belum diketahui lokasinya masih ada 1.247 orang, sementara yang masih menunggu hasil tes Covid-19 masih ada 863 orang.
Dalam dua hari terakhir, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tampak meningkat tajam.
Pada Jumat (17/4/2020) jumlah ODP yang masih 3.779 meningkat tajam menjadi 5.684 pada Sabtu (18/4/2020). Terkini, jumlah ODP mencapai 5.720 orang, dengan perincian 584 orang masih dipantau dan 5.136 selesai dipantau.
Sementara untuk PDP, pada Jumat (17/4/2020) masih sejumlah 2.865, namun meningkat tajam menjadi 5.155 pada Sabtu (18/4/2020). Per hari ini, total PDP berjumlah 5.167 orang, di mana yang masih dirawat berjumlah 1.476 orang, sementara yang sudah pulang atau dinyatakan sembuh 3.691 orang.
Berdasarkan laman resmi Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 DKI Jakarta di corona.jakarta.go.id, kasus positif Covid-19 tampak masih mengalami peningkatan secara stabil.
Tercatat 14 kelurahan yang memiliki lebih dari 20 kasus, diantaranya 51 kasus di Petamburan, 36 di Maphar, 31 di Kelapa Gading Barat, 29 di Pegadungan, 29 di Pondok Kelapa, 29 di Sunter Agung, 27 di Pondok Pinang, 24 di Kalideres, 22 di Kebon Jeruk, 21 di Duren Sawit, 21 di Kayu Putih, serta 20 kasus masing-masing di Cempaka Putih Barat, Kelapa Gading Timur, dan Pademangan Barat. (ATN)
Discussion about this post