ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Erick Thohir mendorong PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) untuk bertransfomasi dengan fokus ke arah bisnis digital.
Perusahaan pelat merah itu diproyeksi menjadi perusahaan digital telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel terus bertransformasi menjadi perusahaan digital dengan menargetkan pembangunan 6.000 menara operator.
“Upaya yang dilakukan PT Telkom lewat Mitratel adalah tugas besar karena akan menumbuhkan akses komunikasi masyarakat di seluruh wilayah untuk bisa mengakses jaringan digital dan mewujudkan Indonesia Digital,” kata Erick lewat keterangan tertulisnya, Jumat (11/2/2022).
Menurut Erick, Telkom lewat Mitratel mempunyai tugas besar untuk menumbuhkan akses komunikasi masyarakat di seluruh wilayah agar dapat mengakses jaringan digital dan mewujudkan Indonesia digital.
Transformasi tersebut lanjut Erick, bukan hanya akan menghasilkan efek besar bagi pertumbuhan ekonomi dan layanan publik, tetapi juga membawa multiplier effect bagi UMKM serta pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Selama tiga tahun terakhir, emiten telekomunikasi pelat merah tersebut pun mengubah model bisnisnya menuju platform digital.
“Saya optimistis, dengan perencanaan sekaligus implementasi dari pembangunan infrastruktur menara komunikasi ini, dalam tiga tahun terakhir Telkom dapat menjadi perusahaan digital terbesar di Asia Tenggara,” kata Erick Thohir.
Untuk itu, Telkom melalui bisnis telekomunikasi digital yang dikelola Mitratel bertugas untuk menangkap nilai baru yang dapat menunjang pemasukan perusahaan.
Pasalnya, pengembangan Mitratel tersebut juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam membangun ekosistem 5G yang sudah dimulai di proyek 5G mining hasil kolaborasi antara Telkom dan Freeport.
Selain itu, kata Erick, Kementerian BUMN juga menyiapkan program inisiatif lain untuk mendukung digitalisasi antara lain di sektor financial seperti penggunaan Artificial Intelligence (AI) dan pengembangan super apps di sektor Kesehatan guna meningkatkan pelayanan telemedicine.
Kementerian BUMN telah menciptakan integrated logistic system dan transportasi untuk menyiapkan ekosistem autonomous vehicle.
Lebih jauh, Erick juga menginginkan agar infrastruktur digital yang dikembangkan Mitratel dapat menghasilkan preposisi nilai baru bagi perusahaan atau new value preposition.
“Maka dari itu, perubahan model bisnis perusahaan yang efektif harus kita siapkan,” tuturnya.
Brand Finance Global 500
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand (perusahaan dengan merek paling bernilai) yang dikeluarkan oleh konsultan brand valuation internasional, Brand Finance.
Dengan valuasi merek (brand value) yang terhitung mencapai US$4,69 miliar dan enterprise value sebesar US$30,44 miliar, Telkom berada di posisi 490 daftar tersebut, mengungguli berbagai merek lain dari berbagai negara.
Ini menjadi kelima kalinya Telkom masuk di dalam jajaran global bersama dengan perusahaan bergengsi kelas dunia seperti Apple, TikTok, Amazon, Google, dan lainnya.
“Menjadi sebuah kebanggan dan kerhomatan bagi Telkom dapat masuk di jajaran perusahaan terbaik dunia. Pencapaian ini merupakan salah satu bukti bahwa langkah transformasi Telkom sudah berada di jalur yang tepat dan mulai memperlihatkan hasil. Dalam kurun dua tahun terakhir, Telkom tengah gencar mengakselerasi transformasi perusahaan menjadi digital telco dan melakukan penataan portofolio untuk value creation yang optimal tidak hanya bagi perusahaan tapi juga bagi stakeholder serta bangsa dan negara,” ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah di Jakarta dikutip dari siaran pers, Jumat (11/2/2022).
Lebih lanjut Ririek menjelaskan bahwa Telkom fokus menjalan tiga domain bisnis digital yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Infrastruktur yang menyebar di penjuru negeri menjadi nilai tambah bagi Telkom dalam memanfaatkan konektivitas yang dimiliki untuk pengembangan platform digital serta beragam produk dan layanan digital yang dapat digunakan oleh seluruh segmen pelanggan.
“Nilai merek merupakan tolak ukur pandangan masyarakat dan pelanggan, investor, serta berbagai pihak dalam melihat layanan dan produk yang disediakan perusahaan. Keberhasilan Telkom ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk dapat sejajar dengan perusahaan kelas dunia dalam melayani pelanggan juga masyarakat secara optimal. Semoga ini menjadi amanah bagi kami agar terus berinovasi, berkolaborasi, dan juga untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan, stakeholder, dan investor,” ungkap Ririek.
Brand Finance Global 500 adalah pemeringkatan valuasi merek yang rutin disusun Brand Finance setiap tahun. Dalam melakukan penyusunan daftar ini, Brand Finance menilai lebih dari 5 ribu di 26 negara dan mencakup 29 sektor.
Perolehan nilai merek menggunakan metodologi yang menilai brand impact dan brand strength. Sementara itu, brand strength diukur dari balance score card matrix antara marketing investment, stakeholder equity, and business performance.
Telkom Raih Peringkat 1 Indonesia’s Most Valuable Brand 2021
Sejalan dengan pencapaian nilai merek tersebut, pada Selasa, 8 Februari 2022, Telkom menerima penghargaan peringkat pertama Indonesia’s Most Valuable Brand 2021, di mana valuasi merek Telkom mampu melampaui nilai merek-merek perusahaan lainnya di Indonesia.
Telkom tercatat memiliki brand rating AAA dan Brand Strength Index (BSI) merek Telkom 87,1 dari 100. Hal ini membuat Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan merek paling kuat di Indonesia.
“Pencapaian ini menjadi motivasi bagi Telkom dalam menjalani peran sebagai digital telco terdepan. Kami juga akan terus mempertahankan serta meningkatkan terus kualitas serta nilai brand perusahaan demi memantapkan posisi perusahaan sebagai digital telco kelas dunia,” ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza.
Hingga kuartal ketiga 2021, Telkom tercatat berhasil meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp18,9 triliun atau tumbuh 13,1% secara tahunan.
Pendapatan konsolidasian perusahaan tumbuh 6,1% secara tahunan menjadi Rp106 triliun. Pada saat yang sama laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tumbuh 8,1% YoY menjadi Rp57,9 triliun.
Margin EBITDA dan margin laba bersih juga meningkat menjadi 54,6% dan 17,8% pada periode tersebut. (ATN)
Discussion about this post