ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp6,12 triliun pada kuartal I/2022.
Laba tersebut naik 3,1 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,01 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba terbentuk oleh peningkatan pendapatan yakni 3,7 persen, dari Rp33,94 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp35,21 triliun di kuartal II-2022.
Sementara itu, EBITDA sebesar Rp19,4 triliun, naik 1,7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kinerja IndiHome dan Digital Business Telkomsel yang kian kuat masih menjadi mesin pertumbuhan pendapatan perseroan.
“2022 ini, Telkom fokus untuk mengakselerasi langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telko. Ada lima strategi utama yang ingin direalisasikan untuk memperkuat competitive advantages perusahaan, meningkatkan value creation bagi stakeholder serta mendukung terwujudnya sustainable competitive growth. Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik dan kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).
Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun atau tumbuh 7,9 persen secara tahunan (year on year/YoY) dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,5 persen.
Adapun pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2022 mencapai 8,7 juta atau tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Selain itu ARPU IndiHome yang kian stabil di kisaran Rp270 ribu, didorong oleh pendapatan dari add-ons yang tumbuh 15,6 persen YoY dan berkontribusi sebesar 15,9 persen dari total pendapatan IndiHome,” tuturnya.
Untuk meningkatkan pengalaman digital pelanggan, IndiHome terus menjalin kerjasama dengan content provider (Disney+ Hotstar dan lainnya) yang menghadirkan tayangan terbaik dan berkualitas.
Bulan lalu, IndiHome dan Telkomsel juga telah menyepakati kerjasama dengan Netflix sebagai upaya untuk menawarkan konten terdepan bagi pelanggan TelkomGroup.
Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp21,3 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Maret 2022 mencapai 175 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 119,8 juta pelanggan, tumbuh 4,3 persen YoY.
Lalu lintas data juga tumbuh 19,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Total BTS yang dimiliki Telkomsel hingga akhir triwulan pertama 2022 mencapai 247.930 unit atau tumbuh 5,9 persen yoy dimana 197.721 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G.
“Sektor Digital Business menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Telkomsel yang didorong oleh pertumbuhan yang sehat dari Data & Digital Services yang berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya,” ungkapnya.
Telkomsel juga memperkenalkan PT Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO), yang menjadi digital powerhouse dengan fokus utama meningkatkan inovasi digital yang customer-centric, dengan menawarkan produk dan layanan di sektor bisnis digital, melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler.
Hingga Maret 2022, segmen enterprise mencatat pendapatan Rp4,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen yoy Layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar. Sejalan dengan strategi utama di 2022, pada April 2022 Telkom telah mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usaha langsung.
“Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B IT Service Leader Company,” ungkapnya.
Sementara itu, segmen wholesale dan international mencatat pendapatan Rp3,9 triliun atau tumbuh 16 persen yoy yang terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 21,5 persen yoy dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 28,8 persen dan 33,9 persen. Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,1 persen dan 24,6 persen.
Selanjutnya data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan.
“Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center. Adapun Hyperscale Data Center diperkirakan akan beroperasi mulai kuartal kedua 2022, seiring dengan potensi bisnis data center yang terus meningkat,” jelasnya.
Disisi lain, ia menambahkan, pada tiga bulan pertama tahun ini perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp5,7 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan.
“Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post