• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Tertinggi di Dunia, Nilai Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp377,87 Triliun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 8, 2021
in Business
2 min read
0
Tertinggi di Dunia, Nilai Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp377,87 Triliun

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
52 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, berdasarkan Global Startup Ecosystem Report tahun 2020, nilai ekosistem ekonomi digital di Indonesia mencapai USD26,3 miliar atau setara Rp377,87 triliun. Sedangkan untuk nilai pendanaan tahap awal sebesar USD 849,5 juta atau Rp1,21 triliun.

Pencapaian tersebut membawa Indonesia berada di posisi pertama di dunia.

“Berdasarkan Global Startup Ecosystem Report tahun 2020 Indonesia sudah berhasil menempati posisi pertama di dunia berdasarkan nilai ekosistemnya,” kata Luhut di forum Webinar Belajar Digital Bareng BukaLapak dan Microsoft, di Jakarta, Senin (8/3/2021).

RelatedPosts

Indonesia Jajaki Perundingan Dagang dengan SICA dan CARICOM

Sejarah Baru di Asia Tenggara, Grab Rencana IPO di AS dengan Nilai Rp579 Triliun

BUMN China Segera Bangun Smelter Tembaga di Papua Barat

UEA Siap Investasi di Industri Vaksin di Indonesia

Indonesia Gandeng Jerman Kembangkan Pesawat N219

Dalam kategori lainnya, Indonesia juga menempati urutan ke-2 dari top 100 emerging ecosystem.

Menurut Luhut, dua pencapaian tersebut tidak terlepas dari peran berbagai pihak termasuk pemerintah dan pelaku industri.

“Dalam pencapaian ini, swasta berperan dalam bisnis produk dan pemerintah memberikan infrastruktur dan berbagai insentif yang mengundang para investor masuk ke Indonesia,” ujar Luhut.

Kerjasama dan hubungan harmonis antara pemerintah dan swasta ini membuat Indonesia menempati posisi tersebut. Tentunya, pemerintah berkomitmen akan tetap menjaga hubungan baik yang telah terjalin dan mendorong kolaborasi kepada semua pihak. Mulai dari business to business, business to government maupun business to company.

“Semua peran pemerintah akan bergerak mendorong industri ini demi perkembangan sektor ekonomi digital dalam negeri,” imbuhnya.

Kolaborasi ini diharapkan bisa menciptakan efek domino yang positif bagi masyarakat. Sehingga bisa memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat di era digital.

Bersaing dengan Vietnam

Di tingkat ASEAN, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bersaing dengan Vietnam yang tumbuh 16 persen.

“Selama pandemi di Indonesia ekonomi digital bisa berkembang 2 digit di atas negara lain, hanya kalah dari Vietnam yang mencapai 16 persen,” kata Luhut.

Akumulasi nilai pembelian dari pengguna atau Gross merchandise value (GMV) ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara mencapai USD105 miliar, setara Rp1.505 triliun atau 15 persen. Pertumbuhan tersebut tentunya disumbang oleh Indonesia yang mengalami peningkatan dalam ekosistem ekonomi digital.

“Di kawasan Asia Tenggara ekonomi digital masih mampu berkembang dan menciptakan nilai gross merchandise value sebesar USD105 miliar atau 15 persen,” jelas Luhut.

Khusus di Indonesia perkembangan tersebut tidak terlepas dari investasi di sektor digital Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat selama tahun 2020, investasi asing yang masuk ke sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi mencapai USD36,5 milar atau Rp532 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp93,2 triliun.

“Selama 2020 sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi menciptakan investasi PMA sebesar USD 36,5 dolar dan PMDN sebesar Rp 93,2 triliun,” urai Luhut.

Berbagai investasi besar tersebut, sebagian disumbangkan beberapa start up, termasuk BukaLapak sehingga kontribusi investasi di sektor ini menyumbang 31,9 persen terhadap PDB.

Investasi di sektor ini juga tidak hanya akan mendorong ekonomi digital namun menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional.

“Investasi tentu bukan hal penting bagi pengembangan ekonomi digital, tapi ekosistem sportif agar ekonomi digital khususnya start up dapat tumbuh,” tandasnya. (ATN)

Tags: Asia DigitalEkonomi DigitalIndustri DigitalTransformasi Digital
Previous Post

Jelajahi Dubai Bersama Emirates dan Nikmati Akomodasi Gratis

Next Post

Bank Syariah Indonesia Mulai Garap Pembiayaan Otomotif

Related Posts

Indonesia Kini Menjelma Menjadi Kekuatan Baru di Asia Tenggara
Business

Indonesia Kini Menjelma Menjadi Kekuatan Baru di Asia Tenggara

April 13, 2021
Transaksi Digital di Indonesia Tembus Rp180,74 Triliun Selama Pandemi Covid-19
Business

Indonesia Pimpin Asia Tenggara dalam Pengalaman Digital dan Teknologi Masa Depan

April 12, 2021
Fantastis, Alibaba Bukukan Rp429 Triliun di Single Day
News

Pemerintah China Denda Alibaba Rp40 Trilun

April 12, 2021
Indonesia Merajai Pertumbuhan Ekonomi Digital di Asia Tenggara
Business

Transformasi Perbankan Digital di Asia Pasifik, Nasabah Tanpa Rekening Makin Berkurang

March 28, 2021
Investasi Startup di Indonesia Diproyeksi Kian Agresif
Business

Genggam Ekonomi Digital Asia, Startup Indonesia Didorong IPO

March 26, 2021
OVO Gandeng Oracle Perkuat Layanan Digital dan Finansial di Indonesia     
Business

OVO Gandeng Oracle Perkuat Layanan Digital dan Finansial di Indonesia     

March 25, 2021
Next Post
Bank Syariah Indonesia Mulai Garap Pembiayaan Otomotif

Bank Syariah Indonesia Mulai Garap Pembiayaan Otomotif

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Jajaki Perundingan Dagang dengan SICA dan CARICOM
  • Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Terapkan UU Perubahan Iklim
  • Indonesia Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp1 Triliun ke-40 Negara di Asia, Eropa dan AS
  • Penerbangan Bersejarah EK2021, Rayakan Keberhasilan Program Vaksinasi di UEA
  • Kebakaran Hutan di Australia Meninggalkan Jejak Buruk di Atmosfer
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.