ASIATODAY.ID, JAKARTA – Produsen mobil listrik Tesla yang berbasis di Amerika Serikat (AS), diingatkan untuk tidak menjual mobil listrik yang diproduksi dari China di India.
“Saya sudah sampaikan ke Tesla, jangan jual mobil listrik di India yang diproduksi perusahaan di China. Anda (Tesla) harus memproduksi mobil listrik di India, dan juga mengekspor mobil dari India,” kata Menteri Transportasi India, Nitin Gadkari pada Jumat (8/10/2021).
Tesla sendiri dikabarkan telah menuntut pengurangan bea masuk pada kendaraan listrik (EV) di India. Pemerintah setempat pun menjanjikan untuk menyanggupi hal tersebut.
“Dukungan apa pun yang Anda (Tesla) inginkan, akan disediakan oleh pemerintah kami,” tambah Gadkari.
Menteri Perhubungan dan Jalan Tol India juga mengaku masih berdialog dengan petinggi Tesla terkait tuntutan perusahaan terkait konsesi pajak.
Bulan lalu, Kementerian Industri India juga meminta Tesla untuk pertama kali mulai memproduksi kendaraan listrik di India sebelum konsesi pajak apa pun dapat dipertimbangkan.
Saat ini, mobil yang diimpor sebagai unit utuh (completely built unit/CBU) menarik bea masuk di India berkisar antara 60-100% tergantung pada ukuran dan biaya mesin, nilai asuransi dan pengangkutan (CIF) dilaporkan dikisaran angka US$40 ribu.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok perusahaan AS telah menyatakan bahwa tarif impor efektif sebesar 110% untuk kendaraan dengan nilai pabean di atas US$40 ribu seperti melarang untuk kendaraan tanpa emisi.
Mereka telah meminta pemerintah India untuk membakukan tarif mobil listrik hingga 40%, terlepas dari nilai pabeannya, dan menarik biaya tambahan kesejahteraan sosial sebesar 10% untuk mobil listrik.
Dikatakan bahwa perubahan ini akan mendorong pengembangan ekosistem EV India dan perusahaan akan melakukan investasi langsung yang signifikan dalam penjualan, layanan, dan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik. (ATN)
Discussion about this post