ASIATODAY.ID, BANGKOK – Thailand telah meningkatkan kerja sama konkret bersama China dengan meningkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara China dan ASEAN, terutama memperluas FTA mini dengan kota-kota dan provinsi di China, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri (PM) Thailand Jurin Laksanawisit.
Wakil PM melontarkan pernyataan tersebut di Kamar Dagang Thailand-China pada Rabu (22/2).
“Kedua negara menikmati kerja sama praktis di bawah sejumlah mekanisme termasuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan FTA mini antara Thailand dan provinsi-provinsi di China seperti Hainan dan Gansu,” ujar Jurin, yang juga menjabat sebagai menteri perdagangan Thailand pada sebuah konferensi pers.
Pihak Thailand telah meminta untuk memperluas FTA Mini Thailand-Hainan dengan keberhasilan yang terlihat dalam berbagai negosiasi penjualan barang dan sesi pelatihan bersama bagi para operator bisnis dari Thailand dan Hainan, ujarnya.
Ini menghasilkan kenaikan nilai perdagangan bilateral sebesar 91,9 persen pada 2022 menjadi 18,2 miliar baht (10 baht Thailand = Rp4.367) atau sekitar 527 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.233), tuturnya.
“Kami akan memperluas perdagangan dengan lebih banyak tempat (di China) termasuk Shenzhen dan Provinsi Yunnan melalui FTA mini tersebut dalam waktu dekat.”
Konferensi pers itu juga mengumumkan bahwa Konvensi Pengusaha China Sedunia (World Chinese Entrepreneurs Convention/WCEC) akan dimulai di Bangkok pada 24 Juni.
“Kamar Dagang Thailand-China telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempromosikan kerja sama ekonomi dan pertukaran antarmasyarakat antara Thailand dan China. Saya yakin WCEC tahun ini akan menjadi sebuah acara yang mengesankan dengan hasil yang bermanfaat,” sebut Jurin.
China merupakan mitra dagang terbesar Thailand pada 2022, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 3,69 triliun baht (sekitar US$107 miliar), yang mencakup sekitar 18 persen dari total volume perdagangan luar negeri Thailand, menurut Jurin.
Narongsak Putthapornmongkol, Presiden Kamar Dagang Thailand-China, mengatakan pertemuan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan negaranya dari pandemi COVID-19 dan mempromosikan Thailand di kalangan pelaku bisnis Tionghoa di seluruh dunia.
Dia juga menambahkan bahwa WCEC yang akan digelar pada 24-26 Juni mendatang di Queen Sirikit National Convention Centre, lokasi diselenggarakannya APEC 2022, diperkirakan akan menyambut lebih dari 3.000 peserta.
Pendaftaran untuk acara tersebut dibuka pada awal Maret.
Didirikan pada 1991, WCEC merupakan acara dua tahunan yang penting bagi para pengusaha Tionghoa di seluruh dunia. Acara itu bertujuan untuk membangun jaringan ekonomi yang menghubungkan para pengusaha Tionghoa di seluruh dunia. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post