ASIATODAY.ID, JAKARTA – Aplikasi TikTok masih menghadapi masalah operasional di Amerika Serikat (AS).
Menurut Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, jika kesepakatan Oracle dengan TikTok tidak sesuai dengan persyaratan keamanan AS, maka aplikasi tersebut akan diblokir permanen.
“Semua kode harus berada di Amerika Serikat,” kata Mnuchin kepada seorang investor dari CNBC, dikutip dari Reuters, Jumat (2/10/2020).
“Oracle akan bertanggung jawab untuk membangun ulang kode, membersihkan kode itu, memastikan aman di cloud mereka, dan ini akan memuaskan seluruh persyaratan kami,” jelas Mnuchin.
Jual-beli antara ByteDance, perusahaan induk TikTok, dengan Walmart Inc dan Oracle Corp belum menemui kesepakatan yang mengikat.
Ketiga perusahaan tersebut akan membentuk TikTok Global untuk operasional di Amerika Serikat.
Oracle dan Walmart masing-masing mengantongi saham sebesar 12,5 persen dan 7,5 persen. Sebanyak 80 persen akan dipegang oleh ByteDance. Sementara itu, proporsi investor asal Amerika Serikat di ByteDance berjumlah 40 persen.
Presiden AS Donald Trump pada September lalu menyatakan persetujuannya untuk kesepakatan bisnis tersebut jika AS memegang kendali, tetapi jika tidak, akan membatalkannya.
TikTok untuk sementara ini masih beroperasi di AS karena pengadilan mematahkan larangan pemerintah yang meminta aplikasi tersebut diblokir dari App Store dan Play Store. (Ant)
Discussion about this post