ASIATODAY.ID, JAKARTA – Transaksi digital di Indonesia tumbuh pesat selama pandemi Covid-19.
Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (DKSP BI) mencatat, transaksi e-commerce pada Januari hingga September 2020 menembus angka Rp180,74 triliun. Angka transaksi tahun ini belum termasuk transaksi saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Menurut Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, pandemi Covid-19 telah mempercepat perkembangan transformasi digital di Indonesia.
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus menghindari kontak fisik, sehingga masyarakat melakukan berbagai kegiatannya melalui platform digital.
“Transaksi e-commerce tahun 2019 mencapai Rp201 triliun. Tahun ini, dari Januari hingga September sudah Rp180,74 triliun. Masyarakat kini telah beralih gunakan platform digital untuk beraktivitas, termasuk bertransaksi,” ungkap Erwin di forum Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12/2020).
Erwin menyebutkan, transaksi uang elektronik mengalami peningkatan pesat dalam 2 tahun terakhir. Pada 2018, nilai transaksi hanya mencapai Rp33,67 triliun. Di tahun 2019 melonjak hingga Rp 145,1 triliun dan tahun ini transaksi telah mencapai Rp144,6 triliun, terhitung sejak Januari hingga September 2020. Sementara itu, untuk transaksi digital banking masih cenderung stagnan.
“Untuk digital banking, tahun 2019 mencapai Rp27,38 triliun, sedangkan Januari-September 2020 ini sebesar Rp19,67 triliun,” jelasnya.
Senada dengan Erwin, EVP Digital Banking Development and Operation Division BRI, Kaspar Situmorang, mengatakan bahwa transaksi digital Bank BRI meningkat sampai 96 persen selama pandemi Covid-19 ini.
“Perkembangan digitalisasi ini juga dirasakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia. Pertumbuhan transaksi digital meningkat hingga 96 persen selama pandemi. Hal ini tidak terlepas dari perubahan perilaku masyarakat, mulai dari belanja online hingga pembayaran digital,” kata Kaspar dalam acara IDC 2020.
Berdasarkan data transaksi digital nasabah Bank BRI secara year on year, Internet Banking mencapai 1,1 miliar transaksi atau tumbuh 114 persen, SMS Banking tumbuh 22 persen atau 161 juta transaksi, debit online tumbuh 31 persen atau 418 ribu transaksi. Terakhir, direct debit tumbuh 82 persen atau ada 301 ribu transaksi (year on year).
Pihaknya mendukung strategi nasional ekonomi digital yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Bank BRI pun terus melakukan inovasi untuk menyukseskan program digitalisasi ini.
“Digitalisasi ini mentransmisikan berbagai layanan yang ditawarkan Bank BRI ke seluruh Indonesia dengan lebih efektif dan efisien. Sehingga ada kecepatan baru dalam layanan transaksi pembiayaan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post