ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Chevron Pasific Indonesia menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam proses transisi pengelolaan Blok Rokan, Riau.
Menurut Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo, pihaknya saat ini sedang berdiskusi dengan pihak terkait untuk memastikan transisi blok Rokan yang selamat, andal, dan lancar pada Agustus 2021.
Chveron mengapresiasi adanya arahan dan inisiatif Pemerintah Indonesia yang memberi solusi untuk berinvestasi guna mengoptimalkan produksi minyak nasional.
“Saat ini kami sedang bekerja sama dengan SKK Migas guna menerjemahkan arahan pemerintah ke dalam kerangka teknis pelaksanaan,” ujar Sonitha, dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (15/7/2020).
Sebelumnya, SKK Migas menyebutkan PT Chevron Pacific Indonesia akan melanjutkan investasi di Blok Rokan dengan mengebor 11 sumur tahun ini.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, opsi yang ditentukan untuk peralihan Blok Rokan adalah dengan business to government.
Dengan kata lain, PT Pertamina (Persero) tidak akan masuk ke Blok Rokan pada tahun ini.
Dikatakan, CPI akan meneruskan investasi di Blok Rokan berupa pemeliharan dan workover serta penambahan sumur baru dengan total investasi yang akan digelontorkan senilai USD11 juta dengan estimasi kenaikan produksi sebesar 3.000 barel per hari.
Blok Rokan sendiri merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer. Blok ini memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak yang baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap.
Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina mulai 9 Agustus 2021, kontribusi produksi minyak Pertamina dibandingkan produksi minyak nasional diharapkan akan meningkat dari 48 persen pada 2019 menjadi 60 persen pada 2021. (ATN)
Discussion about this post