ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan teknologi China TikTok semakin tersudut dan tak berdaya.
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa TikTok akan gulung tikar di Amerika Serikat pada tanggal 15 September mendatang, jika induk perusahaannya, ByteDance tidak menjual platform tersebut dan membayarkan pajak kepada US Treasury Department.
Melansir The Verge, pernyataan ini mendukung klaim sebelumnya bahwa Trump berencana untuk memblokir aplikasi China itu pada akhir pekan lalu. Hal ini menjadi tanggapan terkait laporan yang menyebut Microsoft membuka waktu negosiasi selama 45 hari untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.
Laporan ini juga telah mendapatkan konfirmasi dari pihak Microsoft, yang disampaikan via unggahan di blog resminya.
Trump menyampaikan pengumuman ini di kantor kepresidenan Amerika Serikat, Gedung Putih, dan mengelaborasikan alasan dirinya meyakini bahwa Microsoft atau perusahaan besar, aman dan sangat Amerika Serikat lain seharusnya membeli TikTok.
Trump berpendapat bahwa perusahaan seharusnya membeli seluruh perusahaan dari ByteDance, tidak hanya divisi operasional di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan New Zealand, dengan alasan bahwa hanya membeli saham sebesar 30 persen terlalu rumit.
Menurut Trump, kesepakatan apapun harus mengirimkan porsi yang sangat besar dari harga ke kas US Treasury Department. Trump tidak menjelaskan secara terperinci maksud dari pernyataannya ini.
Namun, Trump menawarkan perbandingan hubungan antara pemerintah Amerika Serikat dan perusahaan yang dinilai sejumlah pihak tidak menyenangkan, yaitu seperti pemilik properti dan penyewanya.
Selain itu, Trump juga menyebut bahwa TikTok akan gulung tikar pada tanggal 15 September mendatang, kecuali Microsoft atau perusahaan asal Amerika Serikat mampu mengakuisisinya dan menghasilkan kesepakatan yang sesuai, sehingga US Treasury Department atau Amerika Serikat dapat memperoleh banyak uang.
Sementara itu, unggahan Microsoft juga menyebut bahwa membeli TikTok turut menjadi caranya untuk menghadirkan keuntungan ekonomi lebih baik bagi Amerika Serikat, termasuk untuk US Treasury Department.
Administrasi Trump telah menggaungkan rencana pemblokiran TikTok selama beberapa pekan terakhir tanpa menyediakan informasi lebih detail, menyebut perpaduan ancaman keamanan nasional potensial dan keinginan untuk menghukum China karena telah menyebarkan virus corona.
Selama beberapa pekan, administrasi Trump telah memutuskan untuk meminta ByteDance untuk memisahkan TikTok, hal yang dapat diminta oleh Committee on Foreign Investment in United States (CFIUS), dan lembaga ini disebut dapat memberikan penalti kepada ByteDance jika tidak menjual TikTok. (ATN)
Discussion about this post