ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan, tumpahan minyak spill yang mencemari laut pantai utara Karawang, Jawa Barat tersisa 10%.
“Hasil pemeriksaan kami, tumpahan minyak tinggal 10% secara volume, kami terus upayakan agar tidak berdampak buruk terhadap masyarakat. Kami juga turut prihatin atas kejadian itu,” terang Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati di Gedung KKP Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Menurut Nicke, dengan sisa 10% itu maka Pertamina akan dimudahkan dalam mengatasinys, karena yang terpenting tumpahan minyak tidak sampai ke darat sehingga berdampak terhadap masyarakat.
“Upaya penyelesaian tumpahan tetap kami lakukan dan kalau ada dampak terhadap pencemaran lingkungan kami komitmen untuk menyelesaikannya,” jelasnya.
Sejauh ini, pihak Pertamina masih melakukan investigasi mendalam terkait tumpahan minyak spill yang mencemari laut pantai utara Karawang, termasuk juga mencari tahu penyebab munculnya gelembung gas di anjungan YY sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Menurut Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu, berdasarkan dugaan awal, tumpahan minyak tersebut terjadi karena adanya kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1. Kebocoran gas terjadi pada saat dilakukan pengeboran YYA-1.
“Indikasi sementara terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran YYA-1 sehingga menyebabkan gelembung gas yang diikuti oil spill,” ujarnya di kantor Pusat Pertamina. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post