ASIATODAY.ID, JAKARTA – Uni Emirat Arab memandang keanggotaan BRICS sebagai peluang untuk mengembangkan perdagangan dan berencana untuk memberikan lebih banyak modal kepada Bank Pembangunan Baru (NDB) milik grup tersebut.
Menteri Ekonomi Abdulla bin Touq Al Marri mengatakan kepada Bloomberg pada hari Senin.
Abu Dhabi bergabung dengan NDB dua tahun lalu dan kini termasuk di antara enam anggota baru yang disetujui untuk bergabung dengan komunitas BRICS minggu lalu.
Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh kelompok negara-negara berkembang utama BRICS mulai Januari 2024.
NDB didirikan pada tahun 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dengan tujuan menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.
Bank tersebut resmi dibuka untuk bisnisnya pada tahun 2015, dan kemudian diikuti oleh Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Uruguay. Arab Saudi juga sedang dalam pembicaraan untuk menjadi anggota.
“Kami sebenarnya akan mendorong lebih banyak lagi” dan akan “memang” menyuntikkan modal ke bank tersebut, kata menteri UEA,” tanpa menyebutkan jumlahnya.
Menurut Bloomberg, sebagai salah satu dari sedikit negara yang mengelola modal kekayaan negara senilai lebih dari $1 triliun, UEA mewakili “kontributor yang berpotensi berkantong tebal” untuk NDB.
“Produsen terbesar ketiga OPEC dapat memberikan lebih banyak kekuatan finansial kepada pemberi pinjaman BRICS yang dibentuk sebagai penyeimbang Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia,” tulis outlet tersebut.
Al Marri menjelaskan bahwa UEA akan terus mengembangkan perdagangan dengan negara-negara Barat sambil meningkatkan perdagangan dengan negara-negara kurang berkembang di Dunia Selatan.
Keanggotaan BRICS “sangat besar bagi UEA,” tegas menteri tersebut.
“Bergabung dengan BRICS akan menambah banyak dukungan multilateral UEA kepada dunia. Kami fokus pada perdagangan global; UEA selalu menjadi pusat global,” tutupnya.
Menurut analisis data global yang dilakukan oleh outlet berita RBK dan TASS, gabungan produk domestik bruto (PDB) BRICS yang diperluas dalam hal paritas daya beli akan mencapai sekitar $65 triliun.
Hal ini akan menyebabkan pangsa blok tersebut terhadap PDB global meningkat dari saat ini 31,5% menjadi 37%. Sebagai perbandingan, pangsa kelompok negara maju G7 saat ini berkisar 29,9%. (Russia Today)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post