ASIATODAY.ID, LONDON – Modal ventura (venture capital) telah menginvestasikan lebih dari USD675 miliar atau setara Rp9.662 triliun pada perusahaan rintisan (startup) di seluruh dunia pada tahun 2021.
Nilai investasi itu dua kali lipat dari level tertinggi sepanjang masa tahun 2020.
Menurut data yang diterbitkan Kamis lalu (13/1/2022) oleh Dealroom dan London & Partners, jumlah “unicorn” terus meningkat tahun lalu, dengan sekitar 133 startup di San Francisco mencatat valuasi lebih dari USD1 miliar, diikuti oleh 69 di New York, 21 di Boston, 20 di London, 16 di Bengaluru dan 15 di Berlin.
Lonjakan jumlah unicorn didukung oleh jumlah megaround (putaran pendanaan awal lebih dari USD100 juta).
Beberapa perusahaan rintisan paling terkenal di London, termasuk perusahaan pengiriman makanan Deliveroo dan perusahaan rintisan keamanan siber Darktrace, melakukan go public di London Stock Exchange pada tahun 2021.
Namun, mereka menerima sambutan beragam dari investor, dan banyak perusahaan rintisan terbesar di Eropa, termasuk Spotify masih memilih untuk daftar di New York.
Nazim Salur, pendiri aplikasi pengiriman bahan makanan cepat Getir, mengatakan kepada CNBC pada bulan Desember bahwa Eropa tidak memperlakukan perusahaan teknologi sebaik AS.
“Terlalu banyak skeptisisme di Eropa,” katanya, seraya menambahkan bahwa ini berasal dari investor dan pembuat kebijakan.
Dia mengatakan, Getir yang baru-baru ini menembus valuasi USD7,5 miliar, kemungkinan besar akan terdaftar di AS jika go public.
Getir sedang dalam pembicaraan dengan investor tentang putaran baru pendanaan swasta yang akan bernilai lebih dari USD12 miliar, menurut Bloomberg.
Menurut Salur, Eropa memiliki “ekonomi yang sangat kuat secara keseluruhan” dan merupakan pemain yang kuat di bidang manufaktur mobil, farmasi, mode dan industri lainnya, tetapi tidak sekuat itu dalam hal startup.
“Ada beberapa startup yang bagus. Tetapi ketika Anda melihat banyaknya daftar unicorn misalnya, sekitar 800 perusahaan, setengahnya dari AS dan sepertiganya dari China dan sisanya adalah seluruh dunia. Sayangnya Eropa tidak terwakili sebagaimana mestinya.” (ATN)
Discussion about this post