ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia menegaskan bahwa minat investasi ke Indonesia masih tinggi ditengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim realisasi investasi dari negara-negara lain selain China masih bertumbuh terlepas dari mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Bahkan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pun disebut masih mampu bertumbuh di tengah merebaknya wabah mematikan ini.
Dari sisi investasi, kegiatan operasional perusahaan memang mendapatkan imbas penurunan kegiatan transaksi. Hal ini terutama terjadi pada kegiatan usaha yang memiliki hubungan dagang atau suplai kebutuhan bahan baku dari negara-negara yang terkena dampak tinggi seperti China dan Korea Selatan.
“BKPM telah membuat strategi untuk menghadapi isu Corona, maka kita penetrasi pada negara-negara lain maupun menggali potensi dalam negeri,” kata Bahlil, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (7/3/2020).
Bahlil mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengejar penanaman modal dari negara-negara lain seperti Eropa, Timur Tengah, dan bahkan Korea Selatan.
“Korea Selatan tidak semua kena, sekarang Korea Selatan sedang bagus,” kata Bahlil.
Menurut Bahlil, kinerja realisasi investasi pada kuartal I/2020 masih mungkin untuk setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Trust sudah mulai muncul dan kredit-kredit yang sudah oke dari bank sudah mulai direalisasikan dan mulai bergairah dan semakin besar, semakin banyak dari dalam negeri malah jauh lebih baik,” imbuh Bahlil.
Ke depan, BKPM menjamin akan terus mendorong peningkatan iklim investasi lewat penyederhanaan regulasi dan menyiapkan instrumen pendukung. Instrumen pendukung yang dimaksud antara lain berupa pengawalan investasi, insentif, dan asistensi di lapangan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post